Jakarta, Suaranusantara.co – Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar workshop internasional pada Selasa, 26 Oktober 2021. Workshop bertema “Learning from Covid-19 Experience and the Future Scenario of Village Governance” ini, sebagai rangkaian kegiatan Center on Integrated Rural Development for Asia and Pacific (Cirdap) 2021.
“Kegiatan pada hari Selasa kemarin sebagai pra technical meeting-36 CIRDAP dengan tuan rumah Indonesia. Setelah workshop kemarin, akan dilanjutkan tanggal 3-4 November 2021,” kata Dirjen Bina Pemdes Yusharto Huntoyungo di Jakarta, Rabu, 27 Oktober 2021.
Selain dirinya, tampil pula pembicara lain yaitu Semuel Abrijal Pangerapan (Direktur Aplikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi), Sugito (Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), dan Bambang Pramujati (Pembantu Rektor IV Institute Teknologi Sepuluh November).
Dia menyebut hadirnya pandemi Covid 19 menjadi pelajaran bagi Indonesia, khususnya bagi Pemerintah Desa (Pemdes). Diantaranya menyangkut pentingnya peningkatan kapasitas bagi perangkat desa, pemanfaatan aplikasi yang semakin massif sebagai bagian dari digitalisasi pemerintahan desa.
Kemudian bekerja dalam tim dengan pendekatan pentahelix, peningkatan infrastruktur information and teknologi (IT) hingga menjangkau seluruh desa. Pelajaran lainnya adalah pemanfaatan data secara terintegrasi, perbaikan mekanisme kerja, serta koordinasi dari pemerintah kecamatan hingga pemerintah pusat.
“Workshop berlangsung secara virtual. Dibuka Sekretaris Jenderal Bina Pemdes Mohammad Rizal dan Dirjen Cirdap Cerdsak Virapat,” jelas Yus.
Cerdsak Virapat dalam sambutannya mengatakan Cirdap muncul untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh negara-negara berkembang. Organisasi ini bertujuan mempromosikan pembangunan pedesaan terpadu di wilayah negara anggota.
Cirdap juga memainkan peran dalam mendukung dan memajukan efektivitas program pembangunan pedesaan terpadu, mempromosikan pemberdayaan desa, meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan di Kawasan Asia dan Pasifik.
Cerdsak mengakui banyak wilayah terdampak dan mengalami krisis akibat Covid 19. Karena itu, organisasi ini memerlukan implementasi yang efektif dalam penanganan, baik melalui strategi tindakan maupun kebijakan hingga level desa. Termasuk keterlibatan komunitas di masyarakat yang ikut berpartisipasi.
“Melalui workshop ini, harapannya bisa memperoleh guidelines tentang skenario yang bisa diambil jika ada wabah lagi. Perkembangan teknologi digital juga akan lebih efektif jika bisa diaplikasikan dalam hal pemberdayaan desa,” ujar Cerdsak.