Jakarta, Suaranusantara.co – Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendukung langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid 19. Organisasi Massa (Ormas) terbesar kedua di republik ini menyebut langkah mereka seirama dengan pemerintah.
“Kami di sini banyak seirama dan bertitik temu dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid, baik secara keilmuan, maupun keagamaan,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam dialog dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Jakarta, Selasa, 27 Juli 2021.
Ia menjelaskan Muhammadiyah sadar pandemi Covid 19 sungguh mengancam keselamatan jiwa masyarakat. Karena itu, Muhammadiyah bersyukur pemerintah mengambil langkah-langkah darurat lewat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kami berharap pemerintah perlu terus konsisten agar PPKM darurat sampe level 4 itu di jaga dan di laksanakan dengan baik. Tidak perlu ragu karena rakyat membutuhkan kepastian. Sempurna tentu tidak bisa, tapi pilihan-pilihan yang di tempuh pemerintah harus tetap firm,” ujar Haedar.
Dia menegaskan Muhammadiyah telah terlibat aktif sejak awal dalam menangani Covid. Hal itu d ilakukan secara mandiri lewat 117 rumah sakit dan 167 perguruan tinggi Muhammadiyah yang ikut dalam penyelamatan jiwa
“Bila di hitung-hitung sudah sekitar satu triliun rupiah yang keluar dari dana organisasi untuk membantu penanganan Covid. Muhammadiyah terlibat aktif menangani Covid. Baik dalam aspek kesehatan, keagamaan, maupun sosial ekonomi,” jelas Haedar.
Sementara Menko Mahfud mengajak Muhammadiyah terus memberikan kesadaran kepada umat bahwa Covid itu masih ada. Dia mengapresiasi partisipasi aktif Muhamadiyah selama ini dan menekankan kerjasama pemerintah dengan Ormas keagamaan menjadi penting untuk di kembangkan.
“Pemerintah terus ingin bekerjasama dan di posisi mana Muhamadiyah bisa terus membantu. Jika ada hal yang perlu di perbaiki dari sisi pemerintah dalam penanganan Covid ini agar lebih bersinergi,” ujar Mahfud.
Sebelumnya, pada Senin, 26 Juli 2021, Mahfud telah melakukan Ketum PBNU dan Ketua KWI. Dua pertemuan itu agendanya yang sama di lakukan dengan Muhamadiyah. Yaitu ingin mendapat masukan dari masyarakat terkait penanganan Covid 19.