Labuan Bajo, suaranusantara.co- Koordinator dapil tiga yang meliputi wilayah Kecamatan Lembor, Lembor Selatan dan Welak terpaksa buka suara soal beredarnya pemberitaan terkait dugaan pemukulan yang melibatkan pendukung MP-RS. Selain itu, Orang tua korban juga buka suara. Reaksi ini muncul setelah membaca berita dari salah satu media di Labuan Bajo.
Koordinator Dapil tiga (Lembor, Lembor Selatan dan Welak) Raymundus Nggus, Mundus saat ditemui suaranusantara.co memberikan pendapatnya usai membaca pemberitaan dari media nttnews.net, Sabtu (31/8/2024).
“Saya tidak melihat adanya aksi pemukulan yang melibatkan pendukung MP-RS. Kalau itu benar-benar terjadi jangan sebut nama Paslon MP-RS karena itu perbuatan oknum. Kami sebagai pengurus maupun Paslon sendiri tidak pernah perintahkan pendukung untuk lakukan tindakan anarkis,” tegas mundus.
Pihaknya, Mundus mengatakan sepulang kegiatan deklarasi kami langsung adakan rapat evaluasi terkait kegiatan deklarasi itu pada Sabtu (31/8)
“Setelah kegiatan deklarasi kami para relawan dan pendukung baik, Korkam, Kordes maupun Korcam sudah lakukan evaluasi namaun tidak ada laporan dari massa yang menerangkan bahwa ada pendukung MP-RS yang lakukan tindakan pemukulan terhadap warga kecamatan Welak yang melakukan tindakan pemukulan terhadap Ronal warga asal Welak itu” tutur Mundus.
Sementara Koordinator Kecamatan Welak menginginkan agar persoalan ini proses di kepolisian saja supaya jangan ada dusta di antara kita. Dari pada menyebarkan berita dengan tujuan untuk menyudutkan paslon MP-RS.
“Kami semua yang ikut deklarasi berjumlah 1.800 Orang tetapi saya tidak melihat pendukung yang pukul Ronal sebagaimana namanya disebutkan dalam berita tersebut. Saya juga tanya para pendukung dari Welak baik yang disebut sebagai pelaku maupun korban pada saat rapat evaluasi supaya kita diselesaikan oleh pihak Kepolisisan. Saya tidak mau menuduh bahkan menyebut nama paslon padahal itu perbuatan oknum saja. Gara-gara beda dukungan lantas membuat berita untuk menyudutkan Paslon lain”, papar Damian.
Menurut Damian, semua kendaraan yang yang turun ke Labuan baik kendaraan dari massa Edi-Weng maupun MPRS jalan bersamaan dan tercampur baur saat itu.
“Semua kendaraan pengangkut massa baik dari Paslon Edi-Weng maupun MPRS tercampur baur dan berjalan beriringan mulai dari Nggorang sampai di Labuan. sedangkan terkait tempat terjadinya peristiwa yang disebutkan dalam berita itu, tidak ada kejadian seperti diberitakan itu di pertamina Tuke ta’i kaba. Kalau mobil yang baku antri di jalan itu benar tetapi tidak ada tindakan pemukulan. kalaupun itu ada mungkin pendukung paslon lain. Karena saya sudah cek semua rombongan yang ikut deklarasi,” tutup Damian
Dengan beredarnya pemberitaan media nttnews.net, yang menyebut nama Ronal asal Welak orang tua Ronal mengungkapkan kekesalannya saat bertemu Damian di Kantor Paroki seusai misa.
Setelah diceritakan oleh Orang tua Ronal, Damian mengulang cerita yang sama lalu segera mengkonfirmasi wartawan suaranusantara.co Minggu (1/9), pkl. 14.14 Wita.
“Tadi pulang misa saya bertemu dengan orang tua Ronal di ruangan kantor Paroki. Dia cerita kepada saya terkait kejadian itu setelah diceritakan oleh anaknya kata dia Saya sangat menyesal dengan wartawan yang memberitakan kejadian ini, dan kesal juga dengan orang yang melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian. saya tidak mau gara-gara itu, nama MP-RS terbawa-bawa dan menyudutkan nama paslon. ini urusan pribadi saya dengan pihak pelaku dan tidak ada kaitannya dengan nama Paslon MP-RS. Saya minta supaya laporan itu segera ditarik kembali, jangan bikin nama MP-RS jadi tidak baik di mata masyarakat Manggarai Barat”, ungkap Damian meniru ucapan orang tua Ronal.
Koordinator Kecamatan Welak menceritakan kembali kejadian yang dialami oleh Ronal sesuai yang diceritakan orang tuanya.
“Pada waktu itu anak saya Ronal mengendarai sepeda motor, mengenakan helm. Sampai di Pertamina Tuke Ta’i Kaba, dia bertemu langsung menepi karena begitu banyak kendaraan yang mengangkut massa Pa Mario dan Pa Edi. Tiba-tiba ada seseorang yang memukul helmnya dan menyebabkan kaca helm turun mengenai hidung mengakibatkan hidungnya luka terkena ujung kaca. Saat itu anak saya lagi sibuk dengan urusan kampus karena dia kuliah di Labuan,” lanjutnya,
“Kami juga adalah keluarganya Pa Mario masa dengan cara itu kami menghancurkan nama baik Pa Mario dan Pa Richard. Oleh karena itu saya sangat menyesal dengan orang yang buat berita tentang kejadian ini dan melaporkan ke pihak kepolisian,” ujar Damian mengulang keterangan orang tua Ronal.