Jakarta, Suaranusantara.co – Situasi mencekam kembali menyelimuti Papua, pada Minggu 11 April 2021 lalu. Kali ini, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di kabarkan telah melakukan pembakaran terhadap pesawat heli yang tengah bermalam di Bandara Ilaga.
“Kesembilan orang pegawai yang terjebak dan belum dapat di evakuasi dalam kondisi aman dengan penjagaan masyarakat serta Orang Asli Papua (OAP) setempat,”. Demikian kata Kepala Badan Intelijen Strategis (KABAIS), Letjen TNI Joni Supriyanto di Jakarta, Selasa 13April 2021 pagi.
Ia menjelaskan Heli tersebut sudah berada di sana sejak tanggal 31 Maret lalu akibat kerusakan mesin. Dan sedang menunggu kedatangan spare parts dari luar negeri.
Heli type MI85 adalah milik PT Ersa Air dengan registrasi UP MI815 / Kazhaktan type MI 85. Adapun heli itu di piloti Pic.Oleksii iegorchev/WNA Ukraina. Dan FO Valerii Chornomorets/WNA Ukraina serta FESerik Nurmakhan.
Heli tersebut tengah beroperasi di Ilaga untuk mengangkut alatberat milik PT. Modern.
“Terjadi pembakaran Heli UPMI815 di Apron Bandara Ilaga yang di lakukan oleh KKSB. Situasi serta kondisi Bandara Ilaga masih siaga dan sampai saat ini aparat keamanan belum dapat mendekat ke Bandara,” ujar Joni.
Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengaku kesal terhadap para pelaku penembakan dua orang guru di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Klemen menegaskan tindakan para pelaku sangat keji dan biadab karena tidak berprikemanusiaan dan tak bertanggung jawab.
“Itu tindakan kriminal. Biadab, tak boleh seperti itu karena terjadi di kampung saya,” kata Klemen. Seperti di ketahui, kasus penembakan dua orang guru di duga di lakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak.
Korban di identifikasi bernama Oktovianus Rayo (43) dan Yonatan Raden (28). Masing-masing korban adalah guru yang selama ini bertugas di wilayah pedalaman Papua. Penembakan dua orang guru terjadi dalam dua hari dan lokasi yang berbeda