Oleh: Anna Saraswati, FH Universitas Al-Azhar Indonesia
Depok, Suaranusantara.co – KKN atau Kuliah Kerja Nyata menjadi salah satu mata kuliah wajib di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) yang harus ditempuh oleh semua mahasiswa program S1. Mata kuliah KKN disiapkan guna mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman nyata berinteraksi dengan masyarakat.
Dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Al Azhar Indonesia (2019) donyatakan bahwa dengan ikut serta dalam kegiatan KKN mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman untuk meningkatkan kemampuan generative life skills seperti kemampuan berpikir dan bernalar, merancang dan melaksanakan program, membantu mengatasi permasalahan, bekerjasama dengan orang lain, mengatur diri sendiri, dan melatih keterampilan bekerja sebagai nilai tambah selama menempuh kuliah di UAI.
Rumah Gemilang Indonesia
KKN mahasiswa UAI berlangsung di Rumah Gemilang Indonesia (RGI) yang berlokasii di wilayah Sawangan Depok. Kegiatan diikuti 11 santri dan santriwati angkatan 32 yang sedang menjalankan Program Pemberdayaan Pemuda Usia Produktif.
Menurut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Amoury Sudiro, S.H., M.H., kegiatan KKN ini memberikan mutual benefits bagi mahasiswa UAI dan santri/santriwati RGI, karena KKN merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang telah diperoleh mahasiswa, yang dimanifestasikan melalui Pendidikan, Pengajaran, Penelitian dan PKM.
Dengan hadir di tengah masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitas, inovasi, dan motivasi di bidang sosial kemasyarakatan. Pandangan ini muncul agar mahasiswa dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya dengan keluar dari ruang kuliah atau perpustakaan untuk melakukan kerja nyata di lapangan.
Terapan Ilmu dan Team-Building
Keunikan program KKN UAI adalah penggabungan beberapa peserta yang berasal dari prodi atau fakultas yang berbeda-beda. Tujuannya adalah membentuk kepedulian mahasiswa, dengan melakukan terapan ilmu pengetahuan dengan bekerjasama dengan pendekatan multidisiplin, atau team-building. Ini menjadi tantangan tersendiri karena mahasiswa harus mampu bekerjasama menjadi team player untuk mewujudkan rencana kerja dengan orang-orang baru dan energi baru.
Peserta KKN UAI dari kelompok 6 terdiri dari mahasiswa/i Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang; Informatika; Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Ilmu Hukum, Ekonomi dan Teknologi. Latar belakang yang berbeda-beda ini memperkaya ide karena materi presentasi terkait Hak Cipta dapat ditinjau dari disiplin ilmu yang berbeda-beda.
Melalui kegiatan ini , mahasiswa/i UAI dapat bersosialisasi melalui kegiatan edukatif dan kreatif yang menambah wawasan dan motivasi. Pelaksanaan kegiatan bersifat inter-disipliner memberi manfaat nagi mahasiswa dan para santri/sabtriwati.
Kegiatan “kuliah” yang diikuti para santri menambah wawasan mereka tentang Hak Cipta. Banyak perranyaan yang dilontarkan oleh santri/santriwati setelah selesai mengikuti presentasi. Dalam kesempatan tersebut, dosen juga ikut menambahkan penjelasan terkait Hak Cipta sebagai hak eksklusif yang siberikan kepada Pencipta untuk melindungi kekayaan intelektualnya. Hak tersebut adalah hak moral, yang terus melekat pada penciptanya dan hak ekonomi., yang dapat dialihkan dengan pemberian lisensi.
Tujuan dan Manfaat
Manfaat yang diperoleh mahasiswa antara lain meningkatnya jiwa sosial dan kepekaan sosial dan berkembangnya kemampuan mahasiswa/i yang ikut serta secara altif untuk untuk mengimplementasikan keilmuan yang telah dipelajari di bangku kuliah.
Terwujudnya prinsip pengabdian kepada masyarakat, karena melalui kegiatan KKN mahasiswa/i diharapkan dapat bersama-sama mengamalkan ilmu, teknologi dan seni untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dan menanggulanginya secara pragmatis, sehingga nyatalah bahwa KKN merupakan salah suatu kegiatan kurikuler bagi program sarjana (S1) pada pengamalan ilmu, teknologi dan seni.
Mahasiswa/i memperoleh manfaat sebagai peserta KKN dengan adanya peluang untuk mengembangkan cara berpikir saat mengetahui permasalahan riil di tengah masyarakat, lalu merumuskan permasalahan tersebut dan mencari solusinya, dengan bekerja secara kolaboratif dengan mahasiswa/i UAI lintas prodi sebagai pendekatan multidisiplin, sehingga secara bersama-sama dapat memperdalam ilmu yang diperoleh ketika dihadapkan dengan kondisi nyata di lapangan.
Sedangkan manfaat yang diperoleh untuk perguruan tinggi Universitas Al-Azhar Indonesia, sebagai pelaksana kegiatan program KKN antara lain adalah kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni budaya para akademisi sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan memperoleh umpan balik baik dari masyarakat maupun mahasiswa/i peserta KKN, yang dapat digunakan untuk pengembangan kurikulum materi kuliah dan disiplin ilmu yang dikembangkan