Labuan Bajo, suaranusantara.co-Wujudkan Visi dan Misi mensejahterakan masyarakat, salah seorang Kepala Desa nekat kucurkan dana pribadi merintis usaha pengembangan ternak babi sebanyak 23 ekor induk babi sejak tahun 2021. Usaha ini diperjuangkannya demi mewujudkan cita-cita mensejahterakan masyarakat di Desa Rego, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Mewujudkan impian dan cita-cita mensejahterakan masyarakat bukanlah hal yang gampang segampang membalikan telapak tangan. Dengan niat dan tekad yang bulat ia memperjuangkan impaiannya menjadi peternak yang sukses hingga mengantarnya menjadi pemimpin di Desanya.
Usaha peternakan babi ini dirintisnya sejak tahun 2011 di Labuan Bajo tepatnya di Wae Kesambi Desa Batu Cermin, bermula dari dua ekor induk babi. Perjuangan yang berat baginya, mengembangkan dua ekor ini ia meminjamkan babi jantan tetangga. Puji Tuhan pada tahun itu, dua ekor induk babi yang dipeliharanya menghasilkan anak jumlahnya 20 ekor.
Demi menghidupkan dua ekor induk ini, ia harus bekerja keras mencari pakan bahkan meminjamkan lahan orang untuk menanam pisang untuk persediaan pakan ternaknya.
Pada tahun itu ia mendapatkan penghasilan senilai Rp.20 juta. Pendapatan ini memacunya untuk terus berjuang menggapai cita-cita yang selalu menggelora dalam sanu barinya untuk menjadi seorang pemimpin di Desanya.
Visi utama yang ingin dia wujudkan ketika terpilih menjadi kepala Desa adalah mensejahterakan masyarakat melalui usaha ternak sekaligus menjadikan Desanya sebagai Desa ternak. Bahkan ia menginginkan agar menjadikan Desanya sebagai sentral kebutuhan ternak untuk Manggarai Barat.
Tepat pada tahun 2021 berlangsung lah suksesi Pilkades di Desanya dan dia adalah salah satu kontestan dalam perhelatan itu. Belajar dari kesaksian hidup kontestan ini, dukungan masyarakatpun mengalir dan tak terbendung.
Visi-Misi mensejahterakan masyarakat yang terus bergelora dalam dirinya disampaikannya kepada masyarakat selama suksesi itu berlangsung. Bahkan ia berjanji untuk membagikan secara gratis anakan ternak babi dari hasil jerih payahnya untuk menopang perekonomian masyarakat karena belajar dari pengalamannya sebagi seorang peternak.
Sosok Kepala Desa yang fenomenal ini adalah Fransiskus Hariaman akrab di sapa Frans (41) tahun, dikaruniai empat orang anak, asal Rego, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Salah satu Desa di kabupaten Manggarai Barat.
Desa ini dikenal sebagai daerah dengan kondisi suhu alam yang sedang, tanahnya subur dan bisa ditanami jenis tanaman apa saja.
Buah dari ketulusan dan kesetiaannya terhadap rakyat perjuangan Fransiskus direstui oleh Tuhan hingga ia terpilih sebagai Kepala Desa.
Semua itu Kata Frans adalah berkat doa dan dukungan dari istri tercintanya, orang tua, keluarga besar dan terutama masyarakat Desa Rego seluruhnya.
Tepat pada tanggal 28 Oktober 2022 Fransiskus Hariaman resmi dilantik sebagai kepala Desa Rego. Sebuah momentum yang bersejarah baginya karena pelantikan itu tepatnya pada peringatan hari sumpah pemuda.
Bagi Fransiskus, Sumpah pemuda adalah moment berharga yang dapat dihayati sebagai kesempatan untuk menumbuhkan semangat patriotis sebagai putera daerah terhadap daerahnya serta mampu menciptakan berbagai inovasi demi tercapainya Desa sejahtera.
Sumpah Fransiskus yang dilontarkannya saat kampanye menjadi utang budi baginya untuk membuktikannya pada masyarakat yakni membagikan anak babi kepada warga secara gratis dari hasil ternak babi peliharaannya sendiri.
Kisah ini disampaikan Fransiskus kepada suaranusantara.co saat sedang ngopi bareng di sebuah tempat rekreasi di Labuan Bajo tepatnya di pantai Pede pada Minggu, 24/11/2024.
Di tempat ini Fransiskus menceriterakan semua kisah perjuangannya hingga ia menjadi peternak yang berhasil dan karena keberhasilan itu pula mengantarnya menjadi kepala Desa.
“Saya tertarik dan konsentrasi untuk beternak karena hasilnya sangat fantastis. bayangkan saja awalnya saya hany miliki dua ekor induk sekarang berkembang jumlah induk yang saya pelihara berjumlah 23 ekor. Anakan babi ini saya siapkan selain untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, juga untuk dibagikan kepada masyarakat.
Harapannya dari total -+ 458 Kepala Keluarga, di Desa saya pada satu waktu selama saya memimpin kehidupan ekonomi masyarakat di Desa saya harus sudah mengalami kemajuan” ungkap Fransiskus sembari melanjutkan kisahnya
Pihaknya menuturkan bahwa dari tahun ketahun omsetnya dari ternak ini meningkat signifikan dan mencukupi untuk menutupi segala kebutuhan Keluarga dan kebutuhan pendidikan untuk empat orang buah hatinya.
“Pendapatan saya pertahun dari hasil ternak sudah sangat memuaskan. Sebagai seorang pengusaha, saya selalu merasa tidak cukup dengan pendapatan yang ada.
“Saya harus berjuang terus untuk kembangkan usaha ini bahkan saya harus mampu menularkan keberhasilan ini pada masyarakat saya. Masih banyak konsep yang harus saya perjuangkan ke depan yakni mewujudkan cita-cita saya menjadikan Desa ini sebagai Desa ternak,” beber Fransiskus.
Dalam rangka meningkatkan skala usahanya, Fransiskus telah mengucurkan dana cukup besar untuk pembuatan kandang dan fasilitas lainnya demi pengembangan usaha ternak di Desanya.
“Saat ini saya hitung sudah Rp.50.000.000 dana yang saya kucurkan untuk pembuatan kandang serta biaya pembukaan lahan perkebunan jagung seluas 5 hektar dan lahan tanaman perkebunan ubi kayu dan ubi jalar untuk persediaan pakan,” ujar Fransiskus
Sebagai seorang Kepala Wilayah Fransiskus sudah targetkan bahwa selama ia memimpin, Desanya akan menjadi Desa ternak dan menjadi sentral persediaan anakan ternak serta menyiapkan babi untuk keperluan apa saja.
“Rencana saya setelah semua kepala keluarga mendapatkan pembagian anakan babi, desa saya sudah menjadi sentral persediaan kebutuhan ternak babi bagi siapa saja tentunya orang yang butuhkan anak babi dan yang butuhkan babi untuk keperluan lain bisa datang ke Desa saya,” Kata dia.
Harapan Fransiskus, babi yang dibagikannya kepada masyarakat dapat membantu menopang prekonomian masyarakat di Desanya terutama untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak mereka.
“Saya mengharapkan babi yang saya bagikan ini membantu menopang premonomian masyarakat terutama agar masyarakat bisa terbantu untuk membiayai pendidikan bagi anak mereka,” imbuhnya
Geliat Fransiskus membangun Desa ternak dan mensejahterakan masyarakat memantik reaksi pisitif dari sejumlah masyarakat yang ingin meniru dan menggali keberhasilannya beternak babi.
Banyak masyarakat di Desanya menyanjungnya karena kerja nyata yang berhasil ia tunjukan kepada masyarakat. Kini masyarakat sudah tergerak untuk meniru cara Fransiskus beternak.
Usaha Fransiskus tidak hanya berhenti ketika semua warga telah mendapatkan anakan babi tetapi membangun kesepakatan dengan masyarakat setempat untuk merumuskan Peraturan Desa dalam rangka menertibkan ternak.
Semua itu menurut Fransiskus merupakan langkah yang tepat demi mengamankan semua tanaman masyarakat yang akan disiapkan untuk pakan ternak.
Disamping itu, langkah pencegahan terhadap wabah ASF yang kini melanda semua para peternak babi, ia selalu berusaha membangun koordinasi dengan Puskeswan di kecamatan tetangga dekatnya yaitu Puskeswan Kecamatan Pacar.
Merajalelanya firus babi (ASF) yang melanda setiap peternak di sejumlah wilayah, Pihak Pemerintah melalui Puskeswan menyampaikan himbauan kepada Fransiskus untuk menahan niat besarnya meningkatkan usaha ternak dalam skala yang lebih besar demi mengantisipasi virus yang saat ini masih aktif.