Jakarta, Suaranusantara.co – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpeluang besar menjadi salah satu calon presiden (capres) di 2024 meskipun tidak di dukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ganjar di nilai tetap akan mendapatkan dukungan dari pemilih partai-partai lain. Sebagaimana yang tergambar dalam Survei Nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru penelitian bertajuk “Partai Politik dan Calon Presiden: Sikap Pemilih Dua Tahun pasca Pemilu 2019”
Survei tersebut, berusaha melihat seberapa besar peluang Ganjar menjadi capres bila namanya tidak di usung oleh PDIP.
“Dalam simulasi dengan mengabaikan pemilih PDIP, dan dalam posisi pemilih tahu tiga nama capres (Ganjar, Prabowo, dan Anies), Ganjar mendapat suara 35,3%, Prabowo 30,8%, dan Anies 25,5%. Sementara, Ganjar tanpa PDIP mendapat dukungan dari partai lain di luar PDIP: paling banyak dari PKB (68%), Demokrat (40%), partai non-parlemen (46%), dan yang menyatakan “belum tahu” memilih partai mana (31%),” kata Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, dalam rilis hasil penelitian bertajuk “Partai yang diselenggarakan secara daring pada Minggu, 13 Juni 2021, di Jakarta.
Suara untuk Ganjar
Saidiman melanjutkan, Ganjar juga ternyata mendapat suara cukup besar dari pemilih Golkar (36%). Angka tersebut hanya sedikit sedikit di bawah Prabowo yang di pilih 41% pemilih Golkar. Selain itu, Ganjar mendapat suara lebih baik dari pemilih Nasdem di bandingkan Anies. Sekitar 27% pemilih Nasdem menyatakan mendukung Ganjar, sementara hanya 21% pemilih Nasdem menyatakan mendukung Anies.
“Dengan demikian terlihat bahwa peluang Ganjar masih tetap besar kalaupun tidak di pilih sebagai calon oleh PDIP.” ujar Saidiman.
Apalagi sangat mungkin, banyak pendukung PDIP tetap memilih Ganjar daripada memilih calon yang di ajukan partainya. Sehingga ini akan menjadi kontestasi menarik.
Partai-partai lain sangat mungkin bergabung untuk bisa melewati batas presidential threshold dan memajukan mana Ganjar untuk bertarung melawan PDIP dan Gerindra yang jauh lebih besar.
Survei nasional ini di lakukan pada 21-28 Mei 2021. Tim peneliti mewawancarai langsung 1220 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia dengan mematuhi protokol kesehatan.
Responden di pilih melalui metode multistage random sampling. Response rate (responden yang dapat di wawancarai secara valid) sebesar 1072 atau 88%. Sebanyak 1072 responden ini yang di analisis. Sementara margin of error penelitian di perkirakan 3,05%.