Dia mengajak Kadin dan semua pihak terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan yang bisa memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya kelas ekonomi bawah.
“Ekosistem usaha sekarang kan lebih berbasis data dan ekonomi digital. Perkembangan teknologi digital ini telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen. Para pengusaha harus mengikuti perkembangannya agar tetap relevan. Namun tak boleh di lupakan juga teknologi di manfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi. Tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial di masyarakat,” tutup La Nyalla.
Anggota Komite I DPD dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Abraham Liyanto mengemukakan Kadin punya strategis dalam memperbanyak pengusaha. Alasannya, infrastruktur dan jaringan organisasi sangat kuat dan tersebar di seluruh wilayah Nusantara.
“Kadin punya perwakilan sampai ke kabupaten dan kota. Bisa memberikan pelatihan bagi usahawan yang baru muncul, misalnya dalam UKM,” ujar Abraham.
Dia menyebut Kadin juga bisa jemput bola dengan cara jalin kerjasama dengan kampus atau sekolah-sekolah. Bahkan bisa memberikan pelatihan wiraswasta kepada para siswa atau mahasiswa.
“Kadin bisa ciptakan pengusaha itu sejak dari bangku sekolah,” tutur Abraham yang juga Ketua Kadin Provinsi NTT.