Labuan Bajo, suaranusantara.co — Dalam rangka mendongkrak prekonomian masyarakat Manggarai Barat, Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut satu Mario Pranda dan Richard Sontani jika terpilih dalam pilkada Manggarai Barat 2024 akan fokus pada pengembangan sektor pariwisata Desa adat menjadi desa wisata.
Konsep ini merupakan komitmen bersama Anak Momang, Mario-Richard atas kecintaan terhadap daerahnya yang memiliki banyak potensi untuk memperbaiki kondisi prekonomian masyarakat, salah satunya adalah Desa adat menjadi Desa Wisata.
Selain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, pengembangan desa wisata juga bermanfaat untuk melestarikan budaya lokal agar tidak tergerus oleh arus komersialisasi digital.
Upaya pelestarian desa wisata juga dapat mengikat daya tarik wisatawan agar tidak hanya datang di Labuan Bajo, tetapi berkunjung ke setiap Desa-desa yang telah ditetapkan sebagai Desa wisata adat.
Salah satu langkah strategis yang perlu disiapkan dari sekarang kata Cabup Mario Pranda yaitu melalui pengembangan desa adat menjadi desa wisata. Desa wisata tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi sekaligus bisa melestarikan budaya.
“Apalagi, di Mabar sendiri, sejumlah desa adat menyimpan potensi besar karena menggabungkan kearifan lokal, tradisi yang unik, serta keindahan alam yang otentik,” kata Mario, Senin (21/10/2024).
Untuk mewujudkan itu, Mario-Richard menyiapkan peta jalan pembangunan yang menyasar pencipataan kemandirian ekonomi masyarakat kecil.
Calon Bupati (Cabup) Manggarai Barat (Mabar), Mario Pranda mengatakan pengembangan sektor pariwisata ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Mabar.
Mabar yang merupakan kabupaten di ujung barat Pulau Flores membutuhkan sentuhan tangan pemimpin yang punya terobosan baru untuk menunjang kemajuan pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Pihaknya, Mario Pranda menilai pembangunan pariwisata yang digaungkan selama ini cenderung hanya berfokus di Labuan Bajo, kota yang terus dipoles untuk memantik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara.
Mario mengaku sudah sering berdiskusi dengan masyarakat adat di beberapa desa di Manggarai Barat.
Dia banyak mendapat cerita dari mereka soal potensi desa wisata untuk memndonkrak pertumbuhan ekonomi.
Dengan adanya transformasi yang serius, desa wisata membuka peluang ekonomi baru dengan menarik wisatawan baik dosemtik maupun internasional.
“Juga memberikan peluang lapangan kerja di bidang jasa, kuliner, dan kerajinan tangan. Sementara, desa yang sebelumnya hanya mengandalkan sektor pertanian bisa punya peluang ekonomi yang lebih beragam,” katanya.
Kendati demikian, Mario menekankan bahwa keberhasilan pengembangan desa wisata memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang matang.
Ia menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara peningkatan ekonomi dan pelestarian budaya agar desa-desa adat tetap mempertahankan identitasnya.
“Tanpa perencanaan yang tepat, desa adat bisa kehilangan esensinya karena tekanan komersialisasi,” lanjut dia.
Karena itu, keterlibatan aktif masyarakat adat dalam setiap tahap pembangunan menjadi sangat penting.
Begitu juga kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam merumuskan konsep pariwisata berkelanjutan.
Hal ini bertujuan agar dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya lokal dapat diminimalisir.
Di sisi lain, kebijakan dan regulasi, seperti pembatasan jumlah wisatawan serta pengelolaan limbah, sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di desa wisata.
“Desa wisata harus dikelola dengan prinsip keberlanjutan agar tidak hanya memberikan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga memastikan lingkungan dan tradisi budaya tetap terjaga,” kata Mario.
Selain itu, ia menyebut pentingnya pembangunan infrastruktur pendukung, seperti akses jalan, transportasi, dan fasilitas umum, agar wisatawan merasa nyaman selama berkunjung.
Ia mendorong masyarakat desa adat untuk memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai alat promosi.
Dengan cara ini, potensi desa dapat dipromosikan ke pasar yang lebih luas, sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan.
“Desa-desa yang mampu memanfaatkan teknologi akan lebih mudah dikenal dan berpotensi mengalami peningkatan kunjungan wisatawan secara signifikan,” ujarnya
Paket Mario-Richard yakin dengan adanya pengelolaan Desa wisata yang komperhensif dan berkelanjutan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Manggarai Barat.