Labuan Bajo, Suaranusantara.co – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus bersinergi dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam membangun pariwisata ekonomi kreatif di wilayah Labuan Bajo.
Untuk itu, BPOLF menggelar rapat koordinasi kelompok kerja dengan mereka di Labuan Bajo pada Rabu 9 Juni 2021 lalu.
Rapat ini juga ini dihadiri oleh organisasi perangkat daerah pada lingkup pemkab Mabar, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP), Polres Manggarai Barat, Kodim 1612 – 02 Komodo serta Kejaksaan Negeri Manggarai Barat.
Dalam pernyataan tertulis kepada Suaranusantara.co, Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF, Neysa Amelia menjelaskan, rapat ini untuk memudahkan koordinasi agar pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Manggarai Barat terencana serta terarah dengan baik.
Neysa menjelaskan, sebagai akselerator dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing, BPOLBF tentu tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan para akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sangat di butuhkan.
“Fungsi koordinatif kami itu bukan seolah-olah semua harus mengikuti arahan kami. Justru kami berfungsi untuk membantu terciptanya percepatan itu. Jadi kita ingin tahu sebenarnya apa yang menjadi kendala di masing-masing dinas atau OPD. Melalui kolaborasi, koordinasi dan komunikasi itu nanti akan kita lihat apakah kita bisa bantu atau tidak.”
Monitoring
Melalui kelompok kerja ini, harap dia lebih lanjut, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Manggarai Barat yang berkelanjutan dan berdaya saing mampu di wujudkan melalui sistem perencanaan serta monitoring yang baik.
“Kita buat ini lebih konkrit, secara kelembagaan lebih pada struktur ada perencanaan yang baik. Dan monitoring yang baik, dalam implementasinya juga pasti akan ada kendala. Tapi bagaimana kita saling support dan mampu mengetahui kendal-kendala yang ada. Itu yang ingin di ciptakan lebih baik lagi kedepannya,” ujar Neysa
Sementara Asisten Administrasi Umum dan Kesra (Asisten 3) Setda Mabar, Ismail Surdi berharap, hasil rapat kerja ini mampu mendukung Rancangan Program Jangka Menengah Daerah Kabupaten Manggarai Barat.
“Kalau saya inginkan yakni ke depannya, antara hasil kelompok kerja dengan Rancangan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sedang kami susun. Ada kolaborasi sehingga saling mendukung dalam pelaksanaannya. Bagusnya ini karena sama-sama di mulai. Tinggal nanti apa yang ingin kita hasilkan bisa di dorong dari dua posisi ini. Saya pikir ini adalah kolaborasi yang bagus dengan melibatkan semua stakeholder,” ujarnya.