Jakarta, Suaranusantara.com – Big data atau yang di terjemahkan ke dalam frasa Bahasa Indonesia menjadi ”mahadata” adalah istilah umum untuk segala himpunan data (data set) dalam jumlah yang sangat besar, rumit dan tak terstruktur sehingga menjadikannya sukar di tangani apabila hanya menggunakan perkakas manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional belaka. Mahadata juga dapat di artikan sebagai pertumbuhan data dan informasi yang eksponensial dengan kecepatan dalam pertambahannya dan memiliki data yang bervariasi sehingga menyebabkan tantangan baru dalam pengolahan sejumlah data besar yang heterogen dan mengetahui bagaimana cara memahami semua data tersebut.
Pada era milenium ini, bahkan karena aturan di masa pandemi COVID-19, tak terhingga jumlah orang berinteraksi di dunia maya. Bayangkan berapa besar kapasitas yang di butuhkan untuk menyimpan data di media sosial, jika di ketahui bahwa pengguna akun Facebook berjumlah lebih dari 1.3 miliar dan 680 juta pengguna mengaksesnya melalui mobile phone. Tentunya Facebook sudah memiliki sistem keamana jaringan yang luar biasa untuk mrnyimpan data idengan aman.
Big Data Era Milenium
Sementara potensi industri Teknologi Informasi (TI) di Indonesia semakin bertambah besar karena komposisi struktur demografi masyarakatnya lebih banyak generasi milenial atau usia produktif. Mereka juga cepat sekali menyerap informasi dan menyesuaikan diri dengan tekhnologi yang selalu berkembang pesat.
Apa yang dahulunya d iperkiraan akan booming dibidang TI dalam beberapa tahun kemudian sudah terlihat secara signoifikan. Para expert dan programmer sudah mendesain tekhnologi yang sesuai dengan kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja, issue mengenai big data, yang menjadi pemicu bagi issue berikutnya yaitu smart computing, data center dan cloud.
Issue seputar big data kian menjadi real karena semakin bertambahnya perangkat yang sudah mengalami proses digitalisasi. Selain juga karena jumlah pengguna smartphone dan berbagai aplikasi media sosial. Sehingga menyebabkan jumlah dan ukuran info atau data menjadi semakin besar jumlah di mana transfer data sendiri menjadi hal yang sangat luar biasa.
Maka itulah, banyak pihak yang membenarkan atau menyetujui pendapat bahwa TI bisa menjadi salah satu bisnis yang sangat penting. Kini lebih banyak orang yang membicarakan tentang infrastruktur yang bagaimana yang sesuai dengan kebutuhan dan mampu menjawab tantangan jangka panjang. Sementara sebagian besar konsumen cenderung memilih infrastruktur yang efisien, smart, mampu menjawab kebutuhan. Sehingga dapat terus di kembangkan dan fleksibel untuk jangka panjang.