Ruteng. Suaranusantara.co – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Manggarai bekerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Dialog Desa Program Kampung Iklim (Proklim) dan Kebijakan Pangan Tingkat Daerah.
Peserta kegiatan yang ini dilaksanakan di Aula Kantor Dinas PMD Kabupaten Manggarai, Rabu (19/03), organisasi perangkat daerah terkait lingkup Pemkab Manggarai.
Direktur Yayasan Ayo Indonesia, Tarsi Hurmali menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat desa.
Proklim yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menjadi bagian dari kegiatan ini.
Menurut Hurmali, dalam kegiatan ini, diharapkan dapat terjadi sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan stakeholder lainnya dalam mengembangkan desa yang tangguh dan berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan.
“Perubahan iklim yang berlangsung di dunia sangat memprihatinkan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para pemangku kepentingan, pegiat dan aktivis lingkungan, serta masyarakat secara umum yang menyadari akan pentingnya agenda menyelamatkan bumi sebagai tempat tinggal seluruh umat,” jelas Hurmali.
Lebih lanjutnya dia mengatakan, secara global, data dari NASA menunjukkan bahwa suhu rata-rata bumi saat ini mengalami peningkatan sebesar 1 derajat celcius akibat pemanasan global yang telah terjadi sejak 40 tahun terakhir. Suhu tersebut memicu puncak pemanasan ekstream di tahun 2016 dan 2020 yang menjadi tahun terpanas dalam catatan.
Di Indonesia sendiri, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa per September 2020, suhu udara rata-rata Indonesia mengalami kenaikan ekstream yang mencapai 27,2 derajat celcius.
Kemudian pada tahun 2021 Indonesia mengalami tahun terpanas urutan ke-8 dengan nilai anomali sebesar 0,4 derajat celcius. “Dalam hal ini, pengelolaan sampah juga ikut mempengaruhi dinamika perubahan iklim di Indonesia,” katanya.
Sementara itu Kadis PMD Yosef Jehalut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak Ayo Indonesia yang berkenan menyelanggarakan sosialisasi Proklim tersebut.
Bahwasanya industrialisasi di dunia memberikan dampak yang meresahkan pada kestabilan iklim. Dan Negara Indonesia dalam forum internasional telah menyatakan komitmen untuk dapat menjaga suhu rata-rata global agar tidak melebihi dari 2 derajat celcius.
Proklim mengaplikasikan konsep pemberdayaan masyarakat atau Community Based Development. Dalam pemberdayaan masyarakat, berbagai hal lain menjadi aspek yang ikut diperhatikan seperti; institusi penunjang dalam proses produksi, kesetaraan (equity), keamanan (security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (cooperation), yang pemanfaatan sumber daya lokal (local resource based).
Menurut Kadis PMD, peran proklim sebagai program ketahanan iklim di tingkat lokal sangat penting untuk diawasi pelaksanaannya.
Mengingat bahwa Proklim telah menjadi bagian dari kebijakan transisi Indonesia menuju masa depan yang rendah emisi dan berketahanan iklim sesuai dengan dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia
Willy