Jakarta, Suaranusantara.co – Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) mengatakan sekitar 30 juta UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia mengalami kebangkrutan akibat pandemi COVID-19.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsudin, mendorong Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) untuk segera melaksanakan pendataan UMKM yang mengalami kebangkrutan.
“Jika 30 juta UMKM di ambang kebangkrutan dan mengalami penurunan operasional akibat pandemi, maka perlu didata. Lalu di berikan pembinaan dan bantuan maupun insentif. Agar UMKM dapat bertahan dan berkembang kembali,” jelas Azis dalam keterangan resminya pada Jumat, 9 April 2021.
Politisi Partai Golkar itu pun meminta Kemenkop UKM segera mengevaluasi penyaluran insentif terhadap UMKM yang telah di lakukan sejak tahun 2020, guna memastikan insentif tersebut tepat sasaran dan tepat manfaat.
Menurutnya, pemerintah perlu mempermudah UMKM untuk mengakses permodalan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.
“DPR berharap Pemerintah merealisasikan rencana kenaikan rasio kredit UMKM perbankan di atas 30% agar dapat membantu UMKM yang membutuhkan modal untuk kembali menggenjot operasional usahanya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Azis juga meminta Pemerintah melanjutkan kampanye bangga membeli produk UMKM kepada masyarakat. Selain kampanye, ia juga meminta agar program bantuan langsung tunai (BLT) tetap di laksanakan. Guna menstimulasi masyarakat untuk berbelanja produk UMKM.
Kemudian, perlu juga adanya keterlibatan kementerian dan lembaga agar tetap melakukan belanja barang dengan mengutamakan produk UMKM.