Jakarta, Suaranusantara.co – Pendiri sekaligus pemilik Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang Abraham Liyanto mengemukakan mulai tahun 2025 ini, lulusan UCB mulai dikirim bekerja di Jepang. Mereka bekerja di rumah sakit yang khusus mengurusi para lanjut usia (Lansia).
“Mulai tahun ini, lima alumni UCB ke Jepang. Mereka berangkat setelah nanti lulus sertifikasi bahasa Jepang dan mengikuti uji kompetensi profesi oleh BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia),” kata Abraham di Jakarta, Senin, 23 Juni 2025.
Anggota DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini baru berkunjung ke Jepang pada 16-22 Juni. Abraham berangkat bersama istri yang juga anggota Dewan Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM) Ani Liyanto, Direktur Eksekutif Yayasan CBIM Sem Littik dan Wakil Rektor bidang Akademik UCB Abdul Majid.
Mereka berkunjung ke Kobe dan Osaka untuk bertemu dengan empat perusahaan yang menjadi mitra penempatan lulusan UCB. Mereka juga bertemu Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka untuk membicarakan peraturan ketenagakerjaan di Jepang dan Indonesia.
Abraham bertekad ingin menaikkan kelas Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri dari pekerja buruh menjadi skilled worker. Dia tidak ingin Indonesia selalu mengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja hanya sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) atau buruh kasar. Pihaknya ingin mengirim PMI yang memiliki keterampilan dan keahlian.
“Yang dikirim adalah skilled worker, para sarjana. Bisa perawat, bidan, farmasi perhotelan, teknik, mekanik dan yang lain,” ungkap Abraham.
Ketua Badan Sosialisasi MPR RI ini menjelaskan, sejak September 2023, UCB telah melakukan kerjasama dengan empat perusahaan pengelola rumah Lansia di kota Tokyo, kota Osaka dan kota Kobe. Kerjasama meliputi rekrutmen mahasiswa dan alumni Program Studi S1 Keperawatan dan Pendidikan Profesi NERS (Perawat).
Terhadap mahasiswa yang lolos perekrutan, diberi pelatihan bahasa Jepang oleh empat perusahaan yang telah menjadi mitra UCB. Program pelatihan bahasa Jepang ini sudah berlangsung selama tiga semester.
Pelatihan bahasa Jepang dimulai semester I hingga semester VIII. Angkatan pertama sebanyak 50 peserta dan sudah berlangsung selama 1 tahun.
“Bayangkan, mereka sudah investasi mulai semester 1. Berikan asrama gratis dan kursus bahasa Jepang gratis selama 4 tahun,” ungkap Abraham.
Dia menambahkan bulan Maret 2024, Rektor UCB, Dekan Fakultas Kesehatan, dosen dan para Pembina Yayasan CBIM telah melakukan kunjungan ke Tokyo dan Osaka. Mereka melihat kantor dan rumah-rumah Lansia yang dimiliki empat perusahaan Jepang yang menjadi mitra UCB.
“Saya bersyukur karena bisa ketemu teman patner kerja yang mau investasi Sumber Daya Manusia (SDM) di UCB. Nanti mahasiswa kami, setelah tamat bisa bekerja di Osaka dan Tokyo. Semua dokumen diurus oleh perusahaan Jepang yang menjadi mitra kami,” tutup Abraham.