Diangkat dari kisah-kisah nyata tentang kekerasan seksual dan kekerasan terhadap wanita yang terjadi di dunia, Film Mama Martha (Wanita di Ladang Gula), bercerita tentang Orpa, seorang ibu yang harus menghadapi kenyataan pahit dimana anak pertamanya yang bernama Martha menjadi korban pemerkosaan hingga depresi berat.
Tak sampai disitu, anak keduanya yang bernama Bertha juga menjadi korban kekerasan seksual dan pembunuhan. Orpa yang merupakan sosok mama dari Rote, NTT , harus melawan segala tekanan dari keluarga, lingkungan hingga pihak gereja tak kenal lelah berjuang mencari keadilan dan kebenaran untuk kedua anak perempuannya.
Berlatar di Pulau Rote, NTT, Produser Film Mama Martha (Wanita di Ladang Gula), Rizka Shakira, mengatakan penonton akan dibawa tenggelam dalam cerita dan penonton tidak akan diberikan kesempatan mengambil nafas untuk jeda. Rizka mengatakan film ini memberikan perspektif baru bagi penonton tentang bagaimana kasus pelecehan seksual dipandang dari sisi orang-orang terdekat korban.
“Yang menarik karena film ini diangkat dari kisah-kisah nyata. Film ini memperlihatkan sudut pandang yang berbeda, dimana sosok dibalik korban pemerkosaan yaitu ibunya,” kata Rizka Shakira.
Sebagai informasi, film Mama Martha (Wanita di Ladang Gula) diproduksi oleh PT. Langit Terang Sinema, Bandung. Film Mama Martha (Wanita di Ladang Gula) direncanakan akan mengikuti seleksi untuk ditayangkan di festival film di Perancis, Berlin, Busan dan beberapa negara mulai dari Maret 2023 mendatang sebelum akhirnya ditayangkan di Indonesia.♦gor