Jakarta, suaranusantara.co – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih pimpin elektabilitas Partai Politik (Parpol). Hal itu berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru.
“PDIP tetap menempati posisi partai politik yang paling didukung masyarakat. Sekitar 24,9 persen warga menyatakan memilih PDI Perjuangan pada Maret 2021,” kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam rilis survei terbaru di Jakarta, Kamis, 1 April 2021.
Ia menjelaskan angka ini lebih tinggi dari perolehan suara PDIP pada Pemilihan Legislatif (Pileg 2019) yang hanya mencapai 19 persen. Namun demikian terdapat penurunan dibandingkan September 2020, di mana dukungan pada PDI-Perjuangan mencapai 27,4 persen.
“Temuan survei menunjukkan tidak ada perubahan berarti dalam komposisi 4 cluster partai politik di lihat dari tingkat dukungan pemilih nasional,” ujar Abbas.
Metode Survey
Dia menyebut setelah PDIP, di cluster 2 ada Gerindra dan Golkar. Kedua partai ini memperoleh suara sama-sama sekitar 11,6 persen pada Maret 2021. Ini menunjukkan kemiripan dengan perolehan suara pada Pemilu 2019.
Cluster 3 di isi oleh partai-partai yang memperoleh suara antara 7-10 persen pada Pemilu 2019. Mereka adalah PKB, Nasdem, PKS, dan Demokrat.
“Pada survei Maret 2021, suara Demokrat cenderung stabil, yakni di angka 7,7 persen. Sementara PKB (7,5), Nasdem (4,1) dan PKS (5,2) cenderung lebih dinamis,” ungkap Abbas.
Terakhir, cluster 4 di isi oleh PAN dan PPP yang pada pemilu 2019 mendapat suara antara 4-7 persen. Pada Survei Maret 2021, keduanya mendapat dukungan yang belum meyakinkan.
PAN yang pada 2019 memperoleh 6,8 persen, dalam survei Maret 2021 hanya di pilih oleh 2,5 persen warga. Sedangkan PPP yang pada Pemilu 2019 mendapat suara 4,3 persen, dalam survei ini hanya memperoleh suara 2,7 persen.
Menurut Abbas, PAN dan PPP harus cukup waspada menuju Pemilu 2024. Bila tidak bekerja keras. PPP bisa saja tidak lolos pada 2024 seperti di alami Hanura 2019.
“Survei ini menunjukkan bahwa partai-partai lain belum terlihat mendekati kekuatan partai-partai petahana atau incumbent di DPR,” tutup Abbas.
Pelaksanaan survei adalah di tanggal 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Survei melibatkan 1.064 responden yang di pilih secara random (acak) dan di wawancara secara tatap muka. Tingkat kesalahan (margin of error) survei kurang lebih 3,07 persen.