Jakarta, Suaranusantara.co – Persahabatan orang tua murid, sejak anak-anak masih duduk di bangku SD masih terus terjalin. Pilihan nama ‘Nur Ukhuwah’ adalah cerminan persahabatan sebagai cahaya silaturahmi. Ketika pandemi Covid-19 telah berlalu, tidak ada lagi kekhawatiran untuk melakukan perjalanan jauh, seperti halnya rombongan Nur Ukhuwah yang menuju Solo dan Yogya.
Berangkat bersama dengan suasana bahagia dan gembira adalah obat yang lebih manjur daripada obat apapun. Keceriaan ini mewarnai perjalanan dengan canda tawa sepanjang jalan, sehingga kelelahan pun seperti tidak terasa.
Kemuning Sky Hills
Ketika tiba di Karanganyar, rombongan Nur Ukhuwah mengunjungi Kemuning Sky Hills yang sedang viral itu. Pemandangan sekeliling Jawa Tengan menjadi semakin spektakuler dengan kehadiran jembatan kaca yang membentang di atas hamparan kebun teh.
Kemuning Sky Hills bukan hanya menawarkan keindahan alam saja, tetapi juga sensasi berjalan di atas jembatan kaca terpanjang di Jawa Tengah. Para wisatawan dapat merasakan sensasi unik ketika berjalan di atas ketinggian sambil menikmati keindahan alam yang memukau.
Pengunjung dapat melihat pemandangan di bawah jembatan karena menggunakan bahan material kaca tembus pandang. Selain kebun teh, nampak pula pemandangan Gunung Lawu saat cuaca cerah. Banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan pengunjung, seperti tea walk, jeep tour, paralayang, flying fox dan masih banyak lagi.
Masjid Raya Syeikh Zayed
Ketika tiba di Solo, rombongan mengunjungi masjid yang juga sedang viral, yaitu Masjid Raya Syeikh Zayed. Tempat ibadah ini adalah replika Sheikh Zayed Grand Mosque di Uni Emirat Arab. Desain masjid memadukan nuansa lokal, seperti pelataran di serambi masjid dengan ukiran motif batik kawung.
Motif batik juga membalut karpet di lantai utama bangunan masjid, dengan kombinasi desain geometris di bagian tengah. Gaya Timur Tengah mendominasi desain masjid karena memang arsitekturnya dibuat sama persis dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Masjid ini memiliki 4 menara setinggi 75 meter dan kubah besar setinggi 65 meter di bangunan utamanya.
Bangunan ini merupakan Masjid Persahabatan dan hibah dari putra mahkota Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Indonesia. Konsep pengembangan Masjid Raya Sheikh Zayed menekankan komunikasi lintas budaya.
Masjid Raya Sheikh Zayed ini tidak menerima sedekah atau infak dari jamaah dan wisatawan, agar jamaah yang datang bisa lebih fokus untuk menjalankan beribadah. Pihak Uni Emirat Arab-lah yang menanggung semua biaya pemeliharaan masjid ini.
Wisata Kota Gudeg
Dari Solo rombongan berangkat menuju Yogya dan mampir di berbagai tempat, termasuk Malioboro yang terkenal itu, dan Pantai Plarangan Asri Pleret. Banyak bagian dari kota Yogya yang berhiaskan sentuhan karakteristik budaya Jawa yang mengesankan. Ornamen-ornamen khas Jawa dapat banyak terlihat di lampu-lampu jalananan, bangunan atau gedung-gedung sepanjang jalan.
Yogya terkenal sebagai Kota Gudeg, dan banyak juga yang mengenalnya sebagai Kota Pelajar karena banyak universitas terkemuka antara lain Universitas Gadjah Mada. Kota ini memiliki jumlah mahasiswa yang besar, yang berasal dari wilayah Pulau Jawa dan dari luar Jawa. Bahkan banyak juga mahasiswa asing yang mempelajari sejarah dan budaya Jawa. Sehingga kota ini juga disebut sebagai salah satu kota yang heterogen di Indonesia.
Candi Borobudur
Siapa tak kenal dengan Candi Borobudur? Setelah berwisata kuliner, rombongan mengunjungi Candi Borobudur yang terletak di Magelang. Bangunan candi yang sangat megah dan rupawan ini sangat dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara sebagai kuil Buddha terbesar di dunia. Tidak mengherankan, karena Candi Borobudur memiliki luas sekitar 2500m persegi, panjang 121,66m, lebar 121,38m, dan tinggi 35,40m.
Candi legendaris ini berada di atas bukit hijau yang asri dan Bangunannya sendiri terdiri atas jutaan blok batu dengan 3 struktur yang menggambarkan tingkatan alam semesta menurut filsafat Buddha. Bangunan kolosal ini juga berhiaskan oleh 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha.
Menurut sejarahnya, kejadian erupsi Gunung Merapi yang dahsyat sekitar tahun 1006 menyebabkan Candi Borobudur tertimbun debu vulkanik selama ratusan tahun. Baru;ah beberapa abad kemudian, Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814 Hermanus Christiaan Cornelius, seorang insinyur Belanda. Setelah Indonesia merdeka, pada akhir tahun 60-an pemerintah bekerjasama dengan UNESCO untuk merenovasi Candi Borobudur hingga bertahun-tahun. UNESCO menetapkan mahakarya agung ini sebagai Situs Warisan Dunia di tahun 1991.
Persahabatan dapat membawa kebahagiaan bagi siapa saja. Ukhuwah adalah lambang kerukunan yang tersirat dari perjalanan ini yang menjadi keteladanan bagi siapa saja. Dan yang lebih berharga lagi adalah makna dari kesehatan. Kondisi fisik yang sehat sangat berpengaruh dalam melakukan perjalanan jarak jauh seperti ini.