Jakarta, Suaranusantara.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta petugas pemadam kebakaran agar responsif dan proaktif. Responsif berarti siaga dan respon cepat ketika ada bencana kebakaran.
Sementara proaktif berupa melakukan feasibility study atau studi kelayakan terhadap konsep-konsep bangunan perumahan ataupun ruang publik. Hal itu untuk mencegah terjadinya kebakaran.
“Jangan sampai nanti sudah terjadi kebakaran, baru kelabakan karena airnya tidak ada. Kemudian sistem listriknya berantakan,” kata Tito dalam peringatan Hari Ulang Tahun Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ke-102 di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin, 1 Maret 2021.
Ia mengingatkan sistem pencegahan kebakaran melalui ketersediaan air pada setiap bangunan hampir tidak ada. Hal itu karena hanya diberikan izin membangun bangunan dan izin lokasi. Namun tanpa ada feasibility study tentang pemadam kebakaran.
“Ini harus menjadi perhatian teman-teman pemadam kebakaran,” tutur Tito.
Mantan Kapolri ini mengingatkan pemadam kebakaran bukan hanya sebagai pemadam kebakaran, tetapi juga memiliki misi penyelamatan. Dia yakin pemadam kebakaran yang sudah didirikan sejak tahun 1919 sudah terlatih dan memiliki kemampuan spesifik.
Tito berharap adanya perhatian dan dukungan dari kepala daerah kepada Pemadam Kebakaran. Misalnya dengan membentuk dinas tersendiri terhadap pemadaman kebakaran.
Pembuat kebijakan juga diminta mendengarkan aspirasi dari petugas pemadam kebakaran, seperti sarana prasarana, peralatan bahkan tunjangan. Militansi dan profesionalitas akan terbangun jika memiliki sumber daya manusia yang terlatih.
“Siapa lagi yang bisa membesarkan, kalau bukan kepala daerah yang membesarkan pemadam kebakaran. Manfaatkan betul karena ini adalah potensi dan aset yang sangat luar biasa bagi kepala daerah,” ujar Tito.