Suaranusantara.co- Perkembangan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Manggarai Barat semakin meningkat dari hari Ke hari. Dinas kesehatan Kabupaten Manggarai Barat melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit memberitahukan, status waspada Dini Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada semua Puskesmas se kabupaten Manggarai Barat.
Mempertimbangkan kondisi terkini kasus DBD , Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat mengeluarkan surat Pemberitahuan Waspada Dini DBD No Dinkes.443.33/1415/XI/2023 ditujukan kepada semua Puskesmas se-kabupaten Manggarai Barat, agar waspada terhadap perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD ) saat ini.
Adapun isi dari surat tersebut adalah Memperhatikan data penemuan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) terus meningkat di wilayah Kabupaten Manggarai Barat mencapai inciden rate, 207.9 per 100.000 penduduk, jauh di atas standar nasional yaitu per 100.000 penduduk, dan kondisi curah hujan yang tidak continue dan merata, berpotensi menjadi semakin banyaknya tempat perindukan nyamuk vector Aedes aegipty, sehingga resiko penularan DBD masih terus terjadi di tengah masyarakat.
Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus D.K Gibons mengirimkan laporan perkembangan DBD melalui whatsAp pada Minggu , 9/12/2023.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas kesehatan kabupaten Manggarai Barat, terjadi penambahan kasus positif DBD pada 9/12/2023 sejumlah 4 kasus. Dengan rincian Desa Golo Bilas 1 orang, Batu cermin 2 orang, Compang Longgo 1 orang. Meninggal karena positif DBD 0 sampai hari ini 9/12/2023.
Total kasus DBD dari Januari hingga 09/12/2023 Desember berjumlah 416. Total kasus meninggal karena positif DBD Sampai hari ini, 0.asih dirawat sampai hari ini berjumlah 29 orang. Rincian tempat perawatan, RSUD Komodo 29 orang, RS Siloam 0 orang, Sedangkan total pasien yang sembuh sejumlah 387 orang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Dulla Kurniawan Gibbon lasim disapa Fransiskus menjelaskan “Terkait upaya lanjutan, selain KIE, kita juga lakukan Kegiatan Fogging, ini dilakukan dengan fogging focus, yakni fokus pada lokasi dalam radius tertentu”
Lebih lanjut isi surat tersebut memberitahukan kepada semua Puskesmas Segera melakukan koordinasi maupun informasi terkait penanganan atau kuratif terhadap penderita positif DBD. Setiap Kepala Puskesmas selalu melakukan koordinasi lintas sektor maupun stake holder di Puskesmas masing-masing.
Fransiskus mengharapkan agar semua Puskesmas se-kabupaten Manggarai Barat lebih proaktif dalam melakukan KIE ( Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat dan selalu memperhatikan langkah-langkah pencegahan DBD di lingkungan tempat tinggal masyarakat.