Jakarta, Suaranusantara.co – Layanan KA Bandara rute Soetta tersedia di Stasiun Manggarai sejak 5 Oktober 2019 lalu. Para pengguna moda kereta bisa naik dan turun melalui Stasiun Manggarai. Untuk saat ini, layanan KA Bandara hanya singgah di Stasiun Batu Ceper, Duri, dan BNI City.
Tersedia lokasi khusus bagi penumpang KA Bandara. di Stasiun Manggarai yang disiapkan menjadi stasiun sentral bagi seluruh perjalanan kereta api. Pintu masuk menuju Stasiun KA Bandara terpisah dari pintu masuk untuk KRL dan KA Jarak Jauh.
Pihak Stasiun Manggarai membuatkan akses yang terletak di sisi barat pintu utama, di Jl. Saharjo I agar lebih dekat dan nyaman bagi para penumpang. Pemisahan pintu masuk bagi penumpang KA Bandara karena lintasan KA Bandara terletak di jalur 9 dan 10. Jalur ini berada di ujung paling Barat.
KA Bandara merupakan pilihan yang tersedia bagi penumpang KRL Commuter Line untuk melanjutkan perjalanan. Dari peron 9 dan 10 penumpang tinggal tap out Commuter Line dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KA Bandara setelah membeli tiket melalui Vending Machine dan POS (point of sales).
Pihak Stasiun Manggarai sudah melakukan uji pengoperasian prasarana dan uji keselamatan, dan hasilnya menyatakan layak untuk dioperasikan. Pembangunan stasiun ini mengedepankan kenyamanan penumpang. Untuk menuju ke peron, tersedia eskalator dan lift bagi lansia dan difabel, sehingga tidak menyulitkan penumpang yang membawa barang bawaan yang besar dan berat.
Pertimbangan pemilihan jalur tersebut tersebut karena pergerakan kereta yang sangat padat dan ramainya penumpang KRL Commuter Line transit pada jalur 7 Stasiun Manggarai. Maka akan lebih baik apabila pengaturan penumpang KA Bandara datang langsung ke Stasiun Manggarai tidak melalui pintu depan.
Jadwal KA Bandara
Pengaturan jadwal perjalanan tersedia tiap 30 menit sekali. Kereta pertama berangkat dari Stasiun Manggarai menuju Soetta pukul 05.10, dan kereta terakhir pukul 21.40. Sedangkan dari arah sebaliknya, kereta pertama berangkat dari Soetta menuju Manggarai pukul 06.20 dan kereta terakhir pukul 23.20.
Perpanjangan rute ini bertujuan untuk memacu tingkat okupansi KA Bandara hingga mencapai 50 persen. Sedangkan sejauh ini Budi Karya mematok target okupansi KA Bandara Soetta 30-35% persen.
Pada Juli lalu, tingkat okupansi KA Bandara Soetta mencapai rata-rata 4000 hingga 4400 penumpang setiap harinya, atau hanya 13 persen berbanding dengan kapasitas angkut. Padahal, kapasitas total kereta ini jauh lebih besar.
Menurut keterangan website resmi Railink, masing-masing rangkaian KA Bandara Soetta yang terdiri dari 6 gerbong menyediakan 272 kursi. Proyeksi KA Bandara sedianya beroperasi dengan 124 jadwal perjalanan per hari. Sehingga mampu mengangkut 33.728 penumpang per hari. Namun, sejauh ini baru terdapat 70 jadwal perjalanan per hari.
Berdasarkan jumlah tersebut, kapasitas penumpang per hari adalah 19.040 penumpang, sementara tingkat okupansi saat itu mencapai 4.000-4.400/hari. Ini artinya, di KA Bandara ada 15.000 kursi kosong setiap harinya.