Labuan Bajo. suaranusantara.co –
Tembang “Tenang Tana Ge” ciptaan Eddy Ngambut mengalun di Waterfront City Labuan Bajo pada senja itu, 10 Agustus 2023
Dibawakan oleh mahasiswi Universitas St. Paulus Ruteng.
Tenang tana ge
Wa wa’i Ranaka
Hitu de tana
Pusaka e….
Hening, syahdu, penuh nuansa magis lagu yang populer itu mengawali acara Pembukaan (Opening Ceremony) Festival Golo Koe 2023.
Lagu itu hadir setelah pekikan ajakan dari Gabriel Mahal, “mai padir rentu sa’i, manik mata lonto cama” ( mari kita bersatu, betapa indah dilihat ketika kita satu bersama ).
Gabriel Mahal yang merancang Open Ceremony Festival Golo Koe 2023 menyampaikan pada awak media usai pentas itu di arena Waterfront City;
” Lagu karya Eddy Ngambut ini sengaja disuguhkan di awal Opening Ceremony Festival Golo Koe 2023 sebagai ajakan kontemplatif untuk melihat dan menyadarkan kita akan kekayaan Bumi Congka Sae yang digambarkan oleh Kraeng Eddy Ngambut ‘sano mas mongko dise empo’ dalam syair lagu itu,” ungkap Gabriel Mahal.
Kata dia lebih lanjut, senandung lagu “Tenang Tana Ge” disusul dengan gugatan refleksi puisi “Lamentasi Cinta Tanahku” karya Gabriel Mahal yang dibacakan sendiri Opening Ceremony Festival Golo Koe 2023 itu.
“Lamentasi itu artinya lagu ratapan. Jadi, lamentasi cinta tanahku itu artinya ratapan cinta tanahku. Ketika cinta akan tanah Manggarai itu hanya sebatas kata, tanpa ada ekspresi cinta dalam aksi/tindakan nyata, maka cinta itu hanya ada dalam dunia maya ” permenungannya ketika hal itu hanya jadi lagu ratapan saja.
Cinta itu adalah sabda yang harus jadi daging dan tinggal di antara kita. Hanya dengan cinta dalam aksi nyata itu Sejahtera, Adil, Ekologis – SAE – itu bisa terwujud. Jika tidak ada aksi nyata, SAE itu tidak mungkin terwujud.
” FGK2023 ini adalah salah satu bentuk aksi nyata cinta itu. Sebagai momentum deklarasi aksi nyata cinta untuk mewujudkan SAE dalam kehidupan kita,” jelas Gabriel Mahal.
“Lamentasi Cinta Tanahku” merupakan tanggapan atas lagu “Tenang Tana Ge” yang diawali dengan ungkapan “ o, bo tenang,
tenang bo –bo momang, momang bo – moras tembong – moras lingko – moras compang adak beo” apa artinya merindu, mencinta, ketika kita kehilangan adat budaya, dan kekayaan warisan leluhur kita.
Bangkitnya kesadaran itu diungkapkan dalam tanggapan atas puisi “ Lamentasi Cinta Tanahku ” dalam pentas “ Sanda Lelang ” dan “ Sanda Jaga Wela Bombang ” yang dibawakan oleh siswa/i SMA Loyola Labuan Bajo, yang mengawali dan memeriahkan Opening Ceremony Festival Golo Koe 2023 di Waterfront city Labuan Bajo.
Willy Grasias