Labuan Bajo, suaranusantara.co – Orang tua dari salah seorang pasien asal kecamatan Lembor Selatan mengungkapkan ketidakpuasannya atas pelayanan Rumah Sakit saat menyaksikan kondisi mata dari anaknya yang memburuk pasca operasi di Rumah sakit Siloam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada, Senin 14 April 2025.
Hal ini disampaikan oleh Adolfus Ivon (43) tahun, ayah kandung Pasien atas nama Natalia Virgiana Putri (12) panggilan Putri, asal Wae Mege, desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan.
Ia mengungkapkan ketidakpuasannya karena semula kondisi mata anaknya baik tetapi setelah operasi tidak mengalami perubahan, malah semakin memburuk.
Adolfus menceriterakan peristiwa yang dialami oleh Putri hingga mendapatkan perawatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Putri mengalami kondisi cacat sejak kelas 4 SD hingga sekarang ia berada di kelas VIII di SMPN 5 Lengko Cepang.
Semula Putri terkena tusukan kawat pada mata kanannya saat ia bermain, mengakibatkan ia tidak bisa melihat dan bola mata terlihat menonjol.
Peristiwa ini terjadi pada bulan September 2021semenjak Putri berada di bangku kelas 4 SD. Saat itu kondisi matanya biasa saja meskipun mata kanannya tidak bisa melihat setelah kejadian itu.
Pada bulan Maret 2025, Putri sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Lengko Cepang, Kecamatan Lembor Selatan lalu Dokter sarankan rujuk di Rumah Sakit Siloam untuk dioperasi.
Berikut riwayat penderita sebagaimana tercatat di dalam surat rujukan yang dikeluarkan oleh dr. Leonita Alfiany Kurniaty Tepat dari Puskesmas Lengko Cepang No: Pusk. 441.10/226/IV/2025 tanggal 9 April 2025
“Keluhan pasien atas nama Natalia Virgiana putri pasien dengan keluhan mata kanan menonjol disertai tampak bercak putih di pupil, muncul 4 tahun yang lalu sebelumnya pasien riuh tertusuk kawat di mata kanan keluar darah pasien sempat dirujuk ke rumah sakit siloam diberikan salep mata satu bulan setelah kejadian pasien mengeluh mata tidak bisa melihat disertai menonjol bercak putih di mata mata kiri pasien juga buram dan tidak bisa melihat tulisan dengan jarak jauh,” isi rujukan dari dokumen yang diterima awak media dari ayah pasien.
Selang Satu bulan setelah keluar surat rujukan dari Puskesmas, Putri di antar ke Rumah sakit Siloam Labuan Bajo pada 13 April 2025
Tepat tanggal 14 April Putri menjalankan proses operasi pada mata kanannya dan setelah dioperasi, Putri menjalankan masa kontrol.
Melihat mata anaknya yang tidak kunjung berubah, Adolfus menjadi resah karena kondisi semakin buruk dari sebelumnya.
Ia mengungkapkan ketidakpuasannya atas pelayanan dokter di Rumah sakit Siloam karena tidak mengalami perubahan selama anaknya menjalankan perawatan
“Proses awalnya dari Puskesmas Lengko Cepang, pertama saya minta surat rujukan atas dasar mata anak saya tidak bisa melihat, dari situ keluar surat rujukan dari Puskesmas Lengko Cepang tujuan Rumah Sakit Siloam nah dua hari setelah itu langsung ada tindakan operasi. Setelah operasi nginap satu malam habis itu di ijin pulang. Setelah datang kontrol pertama tidak ada perubahan sama sekali, nah habis itu saya datang lagi kontrol yang kedua tetap sama hasilnya tidak ada perubahan sampai yang ke empat kali saya komplen waktu itu,” ungkap Adolfus saat ditemui suaranusantara.co di rumah tempat ia menginap yang beralamat di Sernaru, Kelurahan Wae Kelambu Selasa 12/8/2025
Saat kontrol yang ke dua, Adolfus sempat komplain kepada dokter yang merawat anaknya karena ia tidak puas melihat kondisi yang dialami oleh anaknya setelah operasi
“Pertama soal merah pada mata belum keadaaan mengecil hanya merah terus kaya dara terus. Kata dokter waktu itu obat masih bekerja, akhirnya saya diam. Terus waktu kontrol yang ke lima saya komplen waktu itu soal mata itu semakin mengecil, yang saya takut waktu itu lama kelamaan tutup semua matanya. Nah waktu itu saya merasa tidak puas dengan tindak awalnya operasi hasil yang saya harapkan tidak ada. Itu yang dialami oleh anak saya saat ini,” ujar Adolfus dengan nada kesal
Ia menilai pelayanan pihak Rumah Sakit membuatnya tidak puas karena awalnya mata anaknya baik-baik saja hanya karena tidak bisa melihat. Selain itu ia juga tidak mendapatkan penjelasan detail dari dokter.
“Penilaian saya pertama-tama saya merasa tidak puas dengan tindakan operasi hasilnya tetap sama, saya butuh penjelasan dari pihak rumah sakit karena kondisi awal mata anak saya itu baik-baik saja hanya tidak bisa melihat, yang saya komplen sekarang ini, sudah tidak bisa melihat tetapi semakin mengecil intinya tidak puas butuh penjelasan lebih lanjut dari Rumah Sakit,” pungkas Adolfus
Mengingat kondisi anaknya tidak mengalami perubahan, Adolfus berharap, agar pihak Rumah sakit melakukan penanganan serius
“Satu-satunya harapan saya ada penyembuhan supaya mata anak saya kembali normal. Harapan saya juga kepada pihak Rumah Sakit harus ada penanganan serius lagi,” tandasnya
“Kontrol yang ke tujuh akan dilakukan pada Rabu 13 Agustus 2025 namun dibatalkan karena dokter yang merawatnya sedang cuti,” tulis Adolfus melalui pesan WhatsApp.
Setalah mendapatkan keterangan dari orang tua pasien, awak media ini masih berusaha untuk menghubungi pihak Rumah Sakit untuk mendapatkan penjelasan medis terkait kondisi terkini yang dialami oleh Putri.