Jakarta, Suaranusantara.co -Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KOSSMI) gagasan Abak Academy merupakan ajang kompetisi sains yang terselenggara setiap tahun. Perhelatan ini merupakan program kolaboratif dengan Surya Institute for the Promotion of Science dan Artificial Intelligence Centre Universitas Indonesia.
KOSSMI tahun ini merupakan tahun ketiga. kegiatan berlangsung pada Februari untuk babak penyisishan. Kemudian berlanjut pada Maret untuk babak semifinal dan minggu lalu untuk babak final.
Babak final berlangsung tanggal 18-20 Mei di Kampus FMIPA Universitas Indonesia. Acara penutupan dan awarding ceremony berlangsung di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI. Kegiatan closing ceremony ini berbeda karena ada penampilan flashmob robot dance dengan iringan lagu Maumere.
KOSSMI menyelenggarakan kompetisi untuk 4 level. Masing-masing, level 1 untuk kelas 1-3 SD/MI sederajat, Level 2 Kelas 4-6 SD/MI sederajat, level 3 jenjang SMP/MTs seferajat, dan Level 4 jenjang SMA/MA sederajat. Pertandingan berlangsung di bidang IPA Matematika untuk level 1 dan level 2.
Untuk level 3 ada bidang IPA, Matematika dan IPS. Sedangkan untuk level 4 ada bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan Geografi. Kemudian, untuk pertama kalinya juga pada tahun ini berlangsung kompetisi bidang Robotik bagi semua level.
Keunikan KOSSMI
Yang menjadi keunikan KOSSMI adalah tersedianya ruang bagi seluruh siswa muslim tanpa melihat latar belakang satuan pendidikannya. Siswa dari Madrasah, Sekolah Umum, Sekolah Islam, Pesantren dan Homeschooling semuanya mendapat kesempatan untuk bertanding dalam kolam yang sama.
KOSSMI juga menggabungkan biang mata pelajaran dan robotic dalam sebuah ajang yang sama. Untuk saat ini menjadi satu-satunya kompetensi sains bergengsi yang mempertandingkan bidang mata pelajaran dan robotik dalam waktu bersamaan.
Peserta KOSSMI ketiga tahun ini berjumlah 7000-an siswa dan berasal dari Aceh sampai Papua dengan total finalis berjumlah 795. Saat Awarding Ceremony tahun ini panitia memberikan 26 medali emas untuk bidang mata pelajaran dan 4 medali emas untuk bidang robotik. Dari total perebutan 30 medali emas, para siswa dari provinsi Jawa Timur berhasil mengungguli provinsi-provinsi lainnya dengan 6 medali emas.
Yang cukup mengejutkan adalah keberhasilan siswa-siswa dari provinsi Lampung yang menempel Jawa timur dengan perolehan 5 medali emas. Dimana biasanya dua besar kompetisi sains selalu dikuasai oleh siswa-siswa dari pulau Jawa. Siswa-siswa dari Jawa Barat berhasil menggondol 4 medali emas, sementara itu DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Banten memperoleh 3 medali emas.
Pada penutupan dan awarding ceremony kemarin. Dr Djati Handoko, Director Artificial Intelligence Centre Indonesia Universitas Indonesia memberikan sambutan. Selain itu juga memotivasi para siswa dengan berpesan untuk belajar yang giat sebagai calon saintis masa depan Indonesia.
Munasprianto Ramli Ph.D Presiden KOSSMI sekaligus Director Abak Academy menyampaikan terima kasih kepada orang tua dan bapak Ibu guru pembimbing yang tanpa lelah telah melakukan pembinaan kepada para finalis. Presiden KOSSMI juga menyampaikan bahwa dunia internasional menunggu kiprah calon pengganti Ibnu Sina, Khawarizmi, Jaber Ibn Hayyan di masa mendatang.
Meski berhalangan hadir, Prof. Yohanes Surya dalam sambutannya secara online mengajak para finalis untuk Senantiasa bersemangat dalam belajar sehingga bisa memberi sumbangsih untuk membangun kejayaan Indonesia.