Jakarta, suaranusantara.co – Kapal selam Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 dilaporkan hilang di perairan sisi utara Pulau Bali. Kapal tersebut hilang kontak sejak tadi subuh. Kapal hilang saat sedang menggelar latihan menembak torpedo.
“Terakhir komunikasi ketika 04.30, mau laksanakan penembakan sudah tidak ada komunikasi,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Jakarta, Rabu, 21 April 2021.
Ia menyebut kapal berisikan 53 orang dan membawa torpedo. KRI Nanggala diproduksi Jerman, tahun 1979.
“Kapal buatan Jerman. Sudah biasa kita operasikan,” jelas Hadi.
Kunjungan Lokasi
Hari Kamis besok, 22 April 2021, Hadi akan terbang ke Bali untuk melihat lokasi tenggelamnya kapal. Dia telah memerintahkan seluruh kekuatan TNI untuk membantu pencarian.
“Seluruh kapal milik TNI yang memiliki kemampuan mencari benda di bawah permukaan air kami kerahkan,” tegas Hadi.
Di tempat terpisah, Kadispen TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengungkapkan lokasi tenggelamnya kapal berada di perairan utara Pulau Bali. TNI AL. Dan saat itu belum bisa memastikan di mana persisnya lokasi tenggelam.
“Saya sudah lihat petanya. Areanya di utara Bali,” kata Julius.
Dia menyebut hingga pukul 19.45 WIB, sejumlah KRI sudah di terjunkan untuk membantu pencarian. Proses evakuasi akan di lakukan setelah titik hilang kapal selam di temukan.
Monitoring
Sementara Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus memonitor pencarian kapal selam tersebut. Dan di sebutkan bahwa KRI Nanggala yang akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB. Setelah di berikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa di hubungi.
Dalam rilis yang di sebar Biro Humas Kemhan menyebut, pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, di temukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam. KRI Nanggala membawa 53 awak yang terdiri atas 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang Arsenal.
“Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India,” tulis Biro Humas Kemhan.
Di sebutkan, KRI Nanggala-402 di buat tahun 1977 di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman. Kemudian bergabung dengan jajaran TNI AL tahun 1981.