Papua, Suaranusantara.co – Penangkapan terhadap EKM Ketua KNPB-OPM wilayah Merauke yang juga pemilik akun Facebook Manuel Metemko mengungkap fakta. Bahwa EKM sering berkomunikasi dengan Veronica Koman. Yang menjadi DPO sebagai tersangka dugaan provokasi dan penyebaran informasi bohong. Terkait insiden asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Kedua nama di atas adalah pendukung kelompok teroris OPM. Yang sama-sama selalu menyebar berita bohong atau hoaks, provokasi, kebencian antar pribadi maupun kelompok masyarakat.
“Yang bersangkutan aktif komunikasi dengan DPO Veronica Koman, yang menanyakan ada kejadian apa saja di Merauke” kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes M. Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, pada Jumat (11/6).
Di sampaikan Iqbal, hal ini di ketahui dari hasil penggeledahan terhadap isi ponsel milik EKM dan di dapati chat melalui media sosial ada percakapan dengan Veronica Koman. Salah satunya percakapan di mana Veronica menanyakan kebenaran dari 13 pelaku yang di tangkap karena dugaan makar. Dijawab oleh EKM hanya 6 orang yang di duga.
Di ungkapkannya lebih lanjut, dari informasi yang di dapat, kemudian oleh Veronica Koman di kait-kaitkan dengan pemerintah ataupun keberadaan aparat, dalam narasi negatif, berita bohong dan di jadikan isu miring, selanjut di sebar melalui medsos.
Sebelumnya, pihak kepolisian juga telah menangkap VY juru bicara KNPB-OPM yang menjadi buronan Polisi sejak lama dengan berbagai catatan kriminal salah satunya kasus demo Agustus 2019 dan kasus rasisme.
VY yang pada Minggu (09/05/21) lalu, ternyata juga memiliki kaitan dengan Veronica Koman yang juga menjadi salah satu provokator kerusuhan Papua pada tahun 2019 itu. Selain sebagai penyuplai data untuk Veronica. Selain itu VY dan Koman juga bekerjasama menyebar berita bohong terkait isu Papua.(***)