Jakarta, Suaranusantara.co – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra mengemukakan, saat ini teknologi telah berkembang sangat cepat.
Bahkan kemajuan teknologi telah mendisrupsi banyak sektor kehidupan. Misalnya bidang perdagangan, transportasi, kesehatan, pendidikan, industri manufaktur, industri militer, hingga sistem siber.
“Untuk itu, maka penting meningkatkan teknologi dan kemampuan membangun serta mengembangkan industri pertahanan nasional,” kata Herindra pada seminar tentang Pertahanan dan Keamanan Nasional di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Kamis, 18 Februari 2021.
Ia menjelaskan efektivitas pertahanan negara sangat ditentukan teknologi dan kemampuan industri pertahanan. Terutama penyediaan teknologi dalam kemampuan memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Non Alutsista.
Menurutnya, pengembangan teknologi pertahanan disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan dan perkembangan teknologi terbaru. Kemajuan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan industri nasional dalam pengembangan produk pertahanan.
Tumbuhnya industri pertahanan, lanjut Herindra, tidak hanya membawa dampak langsung pemenuhan kebutuhan Alutsista dan pendukung Alutsista. Namun akan menjadi pijakan bagi pengembangan industri nasional lainnya yang secara akumulatif akan meningkatkan kemampuan perekonomian bangsa dalam aspek perindustrian.
Sementara itu terkait dengan pengembangan pertahanan siber, Herindra mengungkapkan Kemhan sebagai leading sector pertahanan, terus melakukan upaya pembangunan sistem pertahanan siber yang solid. Hal itu untuk menjawab tantangan disrupsi teknologi.
Dia juga mengingatkan Indonesia sedang memasuki era revolusi industri 4.0. Dalam tahap revolusi industri keempat ini, disrupsi teknologi digital semakin masif dan telah masuk ke banyak ranah kehidupan, termasuk sektor pertahanan.
“Revolusi industri 4.0 memperluas dimensi pertempuran, yang terdiri dari dimensi darat, laut, dan udara ke dimensi ruang angkasa dan ruang siber (Network Centric Warfare),” tutup Herindra.