Ruteng, Suaranusantara.co – Proyek pembangunan Natas Labar Motang Rua di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT akhirnya diresmikan.
Pusat rekreasi yang terletak di pusat kota Ruteng, kecamatan Langke Rembong tersebut rencananya akan diresmikan oleh gubernur NTT pada Jumat (11/4/2025) sore waktu setempat.
Peresmian tersebut dilakukan setelah pengerjaan selama dua tahun dan menghabiskan anggaran mencapai angka 7 miliar rupiah.
Pembangunan Natas Labar Tahap I dan II
Informasi yang dihimpun media ini, pembangunan Natas Labar Motang Rua terbagi dalam dua tahapan pengerjaan, yaitu tahap I pada tahun 2023 dan tahap II pada tahun 2024.
Pengerjaan tahap I berlangsung selama 150 hari kalender, terhitung sejak 23 Juli hingga 20 Desember 2023. PT Palindo Inti Nusantara menjadi kontraktor pelaksana proyek.
Pagu anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut senilai Rp3,5 miliar dan bersumber dari pinjaman daerah di Bank NTT tahun 2023.
Kendati pagu anggaran mencapai Rp3,5 miliar, nyatanya setelah dikontrak, nilai fisiknya hanya senilai Rp3,3 miliar.
Setelah tahap I selesai dikerjakan, beberapa kekurangan masih dijumpai pada proyek tersebut. Genangan air dan beberapa struktur bangunan belum tuntas dikerjakan.
Pada tahun 2024, pengerjaan tahap II dimulai. CV. Jasindo Utama dipercayakan menjadi kontraktor pelaksana menggantikan kontraktor sebelumnya PT Palindo Inti Nusantara.
Dana sebesar Rp3,3 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 dikucurkan untuk membiayai pengerjaan tersebut.
Kontrak pengerjaan tahap II dilakukan dengan durasi kontrak selama 150 hari, sejak awal Agustus hingga 13 Desember 2024.
Pengerjaan tahap II ini sempat menuai kontroversi. Pasalnya pengerjaan proyek tersebut mengalami status Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) atau melewati durasi kontrak pengerjaan.
Pengerjaan Belum Sempurna, Peresmian Dipaksakan?
Pantauan media ini sebelum dilakukan peresmian, nampak sejumlah pekerja masih sibuk menyelesaikan beberapa pekerjaan fisik.
Pengecatan, pembersihan sekitar area, dan beberapa pengerjaan fisik lainnya masih belum sepenuhnya dituntaskan.
Salah seorang warga yang enggan namanya dimediakan, mempertanyakan banyaknya pekerjaan fisik yang belum tuntas dikerjakan pada proyek tersebut.
Kepada media ini pada 11 April 2025, warga tersebut mengungkapkan, peresmian proyek Natas Labar terkesan dipaksakan karena masih dijumpai beberapa fisik yang belum selesai.
“Peresmian ini terkesan dipaksakan. Masih banyak fisik bangunan yang belum tuntas, kenapa langsung diresmikan?,” ungkap warga tersebut.
Media ini sudah mencoba untuk meminta tanggapan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai.
Hingga berita ini diterbitkan, konfirmasi yang dikirim melalui pesan WhatsApp belum mendapat tanggapan.
Terpisah, Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit mengakui belum tuntasnya pengerjaan proyek tersebut.
Melalui sebuah video singkat yang diunggah akun FB Herybertus G. L. Nabit, Bupati Nabit menyebut pemanfaatan Natas Labar Motang Rua tetap diresmikan kendati belum mencapai kesempurnaan dalam pengerjaan.
“Setelah dua tahun kita membangun Natas Labar Motang rua ini, maka meskipun belum sempurna seluruhnya, tapi rasanya saatnya kita meresmikan pemanfaatannya,” ujar Bupati Nabit dalam video tersebut.
Kendati belum sempurna, Bupati Nabit dalam video tersebut juga menekankan pentingnya pemanfaatan Natas Labar sebagai tempat untuk berkumpul dan berjumpa, bercengkerama sesama warga masyarakat Manggarai.
“Mari kita pakai bersama, kita jaga bersama. Menjaga kebersihan, menjaga ketertiban, karena ini adalah milik kita, milik saya, milik anda, milik kita semua,” lanjutnya.
Harapan GMNI dan PMKRI: Peningkatan Ekonomi Masyarakat Lokal
Pembangunan Natas Labar Motang Rua mendapat sorotan berbagai kalangan, termasuk organisasi kemahasiswaan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Ketua GMNI Cabang Manggarai, Meldyani Yolfa Jaya mengungkapkan pikiran dan harapannya.
Yolfa menjelaskan, peresmian Natas Labar merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat Manggarai.
Peningkatan ekonomi yang ia maksudkan melalui pameran UMKM dan aneka kuliner lainnya yang memprioritaskan produk masyarakat lokal.
Yolfa menambahkan, selain peningkatan ekonomi masyarakat, Natas Labar Motang Rua juga diharapkan dapat menjadi pusat ekspresi dan pengembangan kreativitas generasi muda Manggarai.
“Kita berharap, Natas Labar ini dipersembahkan dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat Manggarai. Pemeran UMKM dan Kuliner menjadi daya tarik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” jawab Yolfa melalui pesan WhatsApp pada Jum’at (11/4/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng St. Agustinus, Margareta Kartika.
Kartika menyoroti besarnya anggaran yang dikucurkan untuk menyelesaikan pengerjaan proyek Natas Labar tersebut.
Ia berpandangan, anggaran besar yang dikucurkan oleh Pemerintah diharapkan memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat Manggarai.
Kartika menambahkan, Natas Labar sebagai pusat destinasi wisata baru dan icon kabupaten Manggarai, mesti dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Berkelanjutan yang ia maksudkan adalah pemeliharaan dan pemanfaatan yang tidak hanya dinikmati dalam waktu sesaat tetapi menjadi destinasi yang dinikmati untuk jangka waktu yang lama.
“Apresiasi kami berikan untuk Pemerintah yang sudah menginisiasi pembangunan Natas Labar ini. Kami berharap anggaran besar yang digunakan memberi manfaat yang signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Patris Agat