Kupang, Suaranusantara.co – Kedatangan Kapolri, Listyo Sigit Prabowo ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu 3 Maret 2021 disambut aksi demonstrasi desak Kapolres Mabar Bambang Hari Wibowo di copot dari jabatannya oleh PMKRI Kupang.
Aksi demonstrasi spontan itu mereka lakukan disela-sela Kapolri masuk gerbang markas Polda NTT.
PPK PMKRI Kupang Robert Dagul mengatakan, kedatangan Kapolri ke NTT pada pekan suci justru tidak memberikan efek pada penanganan kasus yang terjadi di NTT saat ini.
Ia menerangkan, aksi ini sebagai bentuk dukungan kepada PMKRI Ruteng atas dugaan tindakan intimidasi yang di lakukan oleh Kapolres Mabar terhadap Ketua PMKRI sebagai simbol organisasi.
Robert pun menegaskan, dugaan tindakan intimidasi yang di lakukan oleh Kapolres Mabar beserta jajarannya terhadap Ketua PMKRI Ruteng atas video pemaksaan menyampaikan permohonan maaf di Polres Mabar telah mencoreng simbol organisasi dan nama baik institusi PMKRI.
Dugaan Tindakan Tidak Terpuji
“Ini dugaan tindakan yang sangat tidak terpuji yang di lakukaan oleh Kapolres Mabar terhadap simbol organisasi. Dan juga nama baik Lembaga PMKRI sendiri,. Maka kedatangan Kapolri kiranya membawa sinyal baik untuk segera mencopot Kapolres Mabar dari jabatannya,”. Demikian tegas Robert dalam press release yang di terima Suaranusantara.co, Sabtu 3 April 2021.
Sementara itu, Gerakan Kemasyarakatan (Germas) PMKRI Kupang, Rino Sola juga menyayangkan atas dugaan yang tidak bermoral tersebut. Karena menurutnya, Kapolres gagal merepresentasikan semangat Kapolri yaitu perubahan sistem dan metode organisasi.
Ia menilai, dugaan tindakan intimidasi terhadap ketua PMKRI Ruteng merupakan perbuatan yang keliru dan jauh dari profesionalisme Polri.
“Perbuatan itu bisa menjadi presenden buruk bagi intsansi kepolisian dalam menyelesaikan suatu masalah. Dan ini juga menjadi batu sandungan bagi institusi Kepolisian dalam mereformasi pelayanan di dalam tubuh Polri itu sendiri,” tegasnya.
Terkait kedatangan kapolri, Ketua PMKRI Kupang Alfred Saunoaf mengcupakan selamat datang di Nusa Tinggi Toleransi. Dalam rangka menjaga Kamtibmas di masa paskah bagi umat kristiani.
“Semoga kedatangan Kapolri membawa dampak positif terhadap penegakan hukum di NTT,” ucapnya.
Sementara soal dugaan intimidasi terhadap Ketua PMKRI Cabang Ruteng, Alfred pun meminta Kapolri dan Kapolda NTT untuk segera mencopot kapolres Mabar.
“Tindakan itu tidak mencerminkan sisi humanis dari institusi kepolisian. Justru tindakan tersebut mencederai nama intitusi Kepolisian itu sendiri,” pungkasnya.