Labuan Bajo, suaranusantara.co – Aksi penolakan terhadap rencana pembangunan proyek geothermal Wae Sano terus berlanjut. Puluhan warga yang mewakili 3 kampung yaitu kampung Lente, Nunang, dan Dasang melakukan aksi long march dari Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, menuju kantor Bupati Manggarai Barat pada Kamis, (04/03/2022).
Kordinator aksi Frans Napang menyatakan bahwa untuk menegaskan identitas, peserta aksi menunjukan KTP.
“Hari ini kami membawa KTP untuk menyampaikan bahwa kami merupakan warga kampung Lente, Nunang, dan Dasang, Desa Wae Sano. Yang secara tegas menolak hadirnya geothermal,” Ujar Frans.
Frans menegaskan bahwa masyarakat Wae Sano hidup bergantung dari alam.
Karena itu, lanjut Frans, ruang hidup mereka harus dipertahankan dan proyek geothermal harus dibatalkan.
“Frans juga menyampaikan, aksi hari merupakan yang sekian kalinya. Kami berjuang sejak 2017 untuk meminta pemerintah membatalkan proyek geothermal Wae sano. Walaupun demikian kami tidak akan berhenti berjuang untuk membatalkan proyek geothermal bahkan kami rela mengorbankan nyawa kami,” ujar Frans.
Hasil pantauan media ini, peserta aksi tampak membawa hasil bumi, seperti pisang, ubi, kelapa dan hasil bumi lainnya
Menurut Frans, hal ini mereka lakukan untuk menunjukkan kepada pemerintah dan dunia bahwa alam adalah penopang hidup mereka.
“Tanah kami menghasilkan sesuatu untuk menyejahterakan hidup kami.
Bukan geothermal, maka dari itu secara tegas kami menolak kehadiran geotermal, ” jelasnya kepada wartawan. (CBN)