Jakarta, suaranusantara.co – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mendukung operasi pencarian yang digelar oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Senin, 15 Februari 2021.
Operasi itu dalam upaya melakukan kembali pencarian objek SAR dengan fokus pencarian cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada awal Januari 2021.
Kepala Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmada I, Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif menyatakan kesiapan Dislambair dalam mendukung KNKT. Tim Selam TNI AL melakukan upaya kembali dalam pencarian CVR yang berisi data komunikasi dalam cockpit sebagai bahan investigasi KNKT.
“Dislambair sudah menyiapkan 34 Orang personil yang akan melakukan upaya melanjutkan pencarian CVR dalam mendukung operasi pencarian yang digelar oleh KNKT” kata Wahyudin di Jakarta, Senin siang.
“Kita sudah melakukan perencanaan dengan KNKT, termasuk teknis penyelaman yang akan dilaksanakan. Diharapkan pencarian dapat dilakukan seefektif mungkin dengan mempertimbangkan cuaca dan keselamatan para personel di lapangan” lanjut Wahyudin.
Sementara Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Abdul Rasyid K mengatakan TNI AL siap mendukung operasi pencarian yang dilakukan oleh KNKT. Hal itu sesuai dengan perintah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam upaya mendapatkan CVR Pesawat Sriwijaya Air.
“Semoga proses pencarian berjalan dengan lancar dan bisa segera mendapatkan hasil yang sesuai harapan kita bersama dengan lancar dan selamat,” ujar Rasyid.
Rasyid yang bertindak selaku penanggungjawab Tim SAR Gabungan TNI AL menyebut Tim Penyelam dari Dislambair Koarmada I saat ini sudah mendirikan Posko di Pos TNI AL Tanjung Kait, Teluk Naga Tangerang.
Selain Personel Penyelam, TNI AL sudah menyiapkan perangkat pendukung keselamatan berupa mobil ambulance dan Mobile Diving Chamber (MDC) yang standby di sana.
Mobile Diving Chamber (MDC) merupakan sarana penanganan cepat kepada para penyelam yang mengalami masalah dekompresi pada golden momentum. Sarana MDC semacam kapsul ini berada di dalam truk, sehingga bisa disiagakan dengan mudah. Penggunannya akan diawasi oleh dokter spesialis hiperbarik.
“Mobile Diving Chamber (MDC) ini mendampingi para personel tim selam TNI AL sebagai life support . Jadi penyelam secara psikologis lebih tenang, kalau terjadi permasalahan mereka bisa ditangani secara cepat,” tutup Rasyid.
Pada Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 Januari lalu, penyelam Dislambair tercatat telah berhasil mengevakuasi objek pencarian berupa body part (potongan jenazah) dan serpihan pesawat. Kemudian mengevakuasi objek pencarian yang dianggap penting yakni Flight Data Recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat Sriwijaya Sj 182.
Sebagaimana diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.