Manchester, Suaranusantara.co – Penyerang Manchester City asal Argentina, Sergio Aguero, akan meninggalkan Etihad Stadium pada musim panas 2021.
Mantan pemain Atletico Madrid ini harus pergi karena pihak klub tidak memperpanjang lagi kontraknya. Badai cedera, seiring semakin bertambahnya usia, membuat waktu bermainnya makin sedikit. Pada musim 2020-2021 saja, pria 32 tahun ini hanya bermain pada 14 pertandingan.
Kepergian Kun, sapaannya, mengakhiri peziarahan selama 10 tahun bersama klub tersebut. Ia dibeli Manchester City dari Atletico Madrid pada musim panas 2011 dalam usia yang masih sangat muda.
Selama 10 musim di sana, ia meraih begitu banyak gelar, terutama kompetisi-kompetisi domestik. Ia mengoleksi empat gelar juara Liga Utama Inggris, satu piala FA, dan lima Piala Liga. Selain itu, Aguero juga tercatat sebagai top skor sepanjang sejarah klub itu.
Ia sudah mencetak 257 gol dalam 384 pertandingan sekaligus melampaui rekor milik Eric Brooks yang sudah bertahan selama 78 tahun pada 2017 silam.
Patung
Atas jasa-jasanya, Presiden Manchester City, Khaldoon Al Mubarak, berjanji membangun patung Aguero di Etihad Stadium sebagai bentuk penghormatan untuknya.
Patung lain yang juga dibangun di stadion itu adalah patung David Silva dan Vincent Kompany, dua legenda Manchester City lainnya dan teman seperjuangan Aguero. Silva sudah pulang kampung ke Spanyol pada musim panas 2020 untuk membela Real Sociedad di kompetisi La Liga Spanyol. Sementara Kompany sudah kembali ke negaranya, Belgia, dan menekuni profesi pelatih.
Kembali ke Aguero. Menjelang akhir kariernay di Estland, dia mengaku banyak kenangan yang hadir kembali dalam ingatannya.
“Ketika sebuah lingkaran (karier sepakbola) mendekati akhir, begitu banyak hal muncul. Ada perasaan puas yang luar biasa dan bangga pada saya karena pernah bermain bersama Manchester City selama 10 tahun. Ini tidak biasa untuk seorang pemain profesioanl dewasa ini,” kata mantan menantu Diego Armando Maradona itu sebagaimana dikutip dari Sky Sports.
Ia melanjutkan, “Sepuluh musim dengan raihan trofi-trofi besar, kemudian bisa menjadi top skor sepanjang sejarah klub, dan menjaga hubungan yang sangat baik dengan semua orang yang mencintai klub ini, orang-orang yang akan selalu berada di hati saya.”
“Saya datang ketika masih tahap awal pembangunan klub ini pada 2011. Dengan bimbingan para pemilik dan sumbangan begitu banyak pemain, kami mampu mendapat tempat di jajaran klub-klub besar dunia,” imbuhnya.