Spanduk Pesan Moral
Tak hanya Spanduk berbahasa Indonesia, para korban juga memasang spanduk dengan tulisan berbahasa Inggris.
“Minister Sandi, Make Indonesia Tourism Wonderful and Safe Again! Komodo Island Tourism is unsafe! Tour Operators #scammers. No Support No Compemsation, 20 People Shipwrecked! #fraud #nosafety #corruption #kapaltiana #komodoshipwreck #bigkomodosucks,” demikian isi tulisan dalam spanduk tersebut.
“Kapal masih barang bukti, kok bisa berlayar lagi? #nyawa_rakyat_cuma_mainan #berantaskorupsi #berantassuap #usuttuntas #kapaltiana,” demikian tuntutan lain yang merujuk kepada status KML Tiana Liveboard yang berstatus sebagai “Barang Bukti” terkait peristiwa pidana lain sebelumnya.
Selain tulisan, spanduk tersebut juga melampirkan berbagai macam foto situasi saat dan pasca kejadian. Antara lain foto evakuasi, bekas luka, bekas jahitan dan lainnya dari para korban.
Salah satu korban, Chyntia Josephine berharap pemerintah pusat melalui Menteri Pariwisata memberikan perhatian serius terhadap kecelakaan kapal ini.
“Butuh tindakan konkret dari Pemerintah Pusat karena Polisi dan Pemda sini gak becus, seperti copot Kepala Syahbandar dan Kapolres. Korban menderita luka fisik dan batin,” ujar Chyntia. Menurutnya, tenggelamnya Kapal Tiana terjadi karena ada penipuan dari agent travel dan penipuan kondisi kapal.