Kupang, Suaranusantara.co – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) La Nyalla Mahmud Mattalitti berharap pemerintah mempercepat realisasi pembangunan dan rehabilitasi irigasi di 26 daerah seluas 160.000 hektar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Program tersebut sangat penting bagi NTT dalam menciptakan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
“Pertanian merupakan sektor yang cukup bertahan pada masa pandemi Covid-19. Dengan pasokan air yang cukup, NTT akan menjadi salah satu sentra pertahanan pangan kawasan Indonesia Timur. Apalagi di Sumba Tengah telah dibuka lahan food estate,” kata La Nyalla dalam kunjungan kerja ke NTT, Kamis, 25 Maret 2021.
Ia melihat selain sektor pertanian, program pemerintah yang berdampak positif juga pada sektor perikanan. Kedua sektor ini menjadi penopang kehidupan masyarakat NTT.
Menurutnya, air merupakan persoalan krusial bagi masyarakat NTT. Air merupakan kebutuhan yang mesti di perhatikan dengan baik agar sektor perekonomian masyarakat dapat perkembang dengan baik.
“Dengan ketersediaan air baku yang cukup, sektor-sektor ekonomi yang lainnya dapat di gerakkan dan di kembangkan secara maksimal. Program pembangunan dan rehabilitasi yang di lakukan akan bertalian erat dengan peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta solusi untuk menekan angka stunting di NTT,” jelas La Nyalla.
Bendungan
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan telah membangun banyak bendungan di berbagai daerah. Kemudian di ikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. Di harapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Basuki menyebut untuk Provinsi NTT, dukungan infrastruktur pertanian tahun 2020 di laksanakan dengan merehabilitasi 7 irigasi dengan anggaran Rp 73,1 miliar. Ketujuh irigasi itu adalah Nggorang, Hobotopo dan So’a, Aesao, Lembor, Satar Beleng, Waedingin, dan Haekesak.
Kemudian membangun 5 jaringan irigasi baru dengan anggaran Rp 82,3 miliar. Adapun lokasinya adalah Kodi seluas 700 Ha, Baing seluas 14 Ha, Raknamo seluas 250 Ha serta Wae Laku dan Wae Dingin seluas 125 Ha.
Rehabilitasi irigasi di NTT di lanjutkan pada tahun 2021 ini. Ada 8 jaringan irigasi yang di bangun dengan anggaran Rp 119,5 miliar. Lokasinya berada di Nggorang, Lembor, Netemnanu, Tilong, Mbay Kanan, Satar Beleng, Wae Dingin, dan Nebe. Selain itu juga di lakukan pembangunan Baing di Kabupaten Sumba Timur seluas 100 Ha dengan anggaran Rp 32,25 miliar.