Baghdad, Suaranusantara.co – Paus Fransiskus mendarat di Irak pada Jumat (5/3/2021) dalam kunjungan kepausan pertamanya. Kunjungan tersebut merupakan ziarah perdamaian dan akan bertemu ulama terkemuka di sana, Ayatollah Ali Sistani yang sudah berumur 90 tahun. Paus asal Argentina itu bertolak dari Roma pada Jumat pagi, dan akan singgah di Irak selama empat hari. Ini adalah pertama kalinya Paus Fransiskus keluar negeri sejak pandemi Covid-19.
Mengutip Reuters, Paus di agendakan akan mengunjungi empat kota di Irak yakni ibu kota Baghdad, bekas pertahanan ISIS di Mosul. Yang menyimpan gereja dan bangunan lain saksi bisu konflik, tempat kelahiran Nabi Ibrahim di Ur, dan kota suci Najaf.
Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa ia sangat senang dengan kunjungan ini. Dan baginya ini adalah kewajiban untuk mengunjungi tempat para martir menderita bahkan meninggal dunia demi mempertahankan iman.
“Saya senang melanjutkan perjalanan, dan perjalanan simbolis ini juga merupakan kewajiban ke tanah yang telah menjadi martir selama bertahun-tahun,” kata Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini dalam pesawat. .
Kedatangan
Perdana Menteri Mustafa Al Kadhemi menyambut Paus Fransiskus dari pesawatnya yang mendarat pukul 13.55 waktu setempat. Penyambutan tersebut juga di meriahkan dengan pengibaran Bendera Vatikan dan Irak di Bandara Internasional Baghdad.
“Dengan cinta dan perdamaian, rakyat dan Pemerintah Irak menyambut Sri Paus Fransiskus dan menegaskan kembali kedalaman ikatan kemanusiaan ini,” kata Kadhemi menjelang kedatangan paus.
Saat ini Irak sedang di landa gelombang kedua virus corona dengan lebih dari 5.000 kasus dalam sehari. Hal itu mendorong pihak berwenang memberlakukan lockdown selama kunjungan Paus.
Paus yang sudah di beri vaksin Covid-19 ini pun mengatakan bahwa ia bersedia selalu mengikuti protokol. Namun tidak mau terlalu berjarak dengan yang lain.
“Saya akan ikuti arahan dan tidak berjabat tangan dengan semua orang. Tetapi saya tidak mau terlalu berjarak,” kata Paus Fransiskus yang sudah berumur 84 tahun itu, menjelang kedatangannya, di kutip dari AFP.
Di Irak, Paus Fransiskus akan memimpin lebih dari enam kebaktian di gereja-gereja yang porak poranda, stadion yang di renovasi. Serta lokasi-lokasi terpencil. Jumlah pengunjung bakal di batasi dan di haruskan menjaga jarak.
Satu kelompok bayangan yang mengeklaim serangan roket baru-baru ini mengatakan, akan menghentikan semua aktivitas militer selama kunjungannya. Kemudian agenda Paus mengunjungi otoritas tertinggi Syiah Irak, di sambut dengan spanduk bertema pertemuan menara kubah dengan lonceng gereja di penjuru Najaf, kota tempat tinggal Sistani ..