Lembor, Suaranusantara.co – Organisasi Pakar Tulus mengadakan menggelar Rapat Ad Hoc dan Silaturahmi Paskah dan Lebaran bersama pada hari Sabtu (07/05/2022) di Aula SMPN 07 Kec. Lembor, Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Organisasi ini merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan pemuda/ serta orang tua dari tiga kampung di Kec. Lembor, yakni Kampung Pandang, Kampung Karot, dan Kampung Wae Tulu. Pertemuan dimulai sekitar Pukul 16.00 wita.
Organisasi ini bertujuan untuk menyatukan serta saling mengenal anak muda dan orang tua dari ketiga anak kampung tersebut.
Dalam pertemuan ini dilkukan dialog interaktif agar para anggota lebih saling mengenal satu sama lain.
Filosofi dari organisasi ini terdiri dari Mbaru Gendang sebagai budaya yang melekat pada masyarakat Manggarai. Selain itu, organisasi ini juga mengambil filosofi Ngampang Tangge, sebagai bentuk landasan cerita asal muasal masyarakat Tangge. Filosofi lain organisasi ini adalah Towe Songke yang mengitari keduanya merupakan sebagai bentuk Lambang yang melindungi tubuh manusia.
Ketiga hal ini diambil tentu berlandaskan bahwa yang menyatukan segala cita-cita umat manusia masyarakat Manggarai adalah budaya.
Penguatan akan budaya adalah salah satu tujuan terbentuknya organisasi ini. Sedangkan tujuan lainnya mengembangkan segala potensi yang ada di tiga anak kampung serta menjembatani segala upaya, harapan-harapan, atau cita-cita dari ketiga anak kampung.
Wadah organisasi ini juga hendak menganalisis berbagai persoalan dalam tiga anak kampung tersebut untuk kemudian bersama-sama mencari pemecahannya. Mereka juga memberi perhatian khusus pada ketidakadilan yang terjadi di Indonesia khususnya di wilayah timur Indonesia.
Dunia yang mampu berpikir kritis adalah idealisme awal dalam gerakan perubahan. Gerakan tersebut muncul dari ide yang kemudian direalisasikan melalui aksi-aksi nyata yang progresif. Para pemuda dilatih untuk memikirkan tentang pembangunan kampung halamannya.
Salah pelopor terbentuknya organisasi ini, Altris Gibun, mengatakan bahwa perubahan sebenarnya adalah kerinduan semua orang.
“Kritis adalah belati untuk membuka ruang dogmatis dilematis krisis sosial. Maka lebih dari itu perubahan adalah suatu hal yang dirindukan oleh manusia.”, kata pemuda ini.
Dia juga mengatakan bahwa masa kini sangat menentukan masa depan
“Masa depan adalah tentang apa yang kita upayakan di masa kini dan masa kini sebagai teropong untuk menata masa depan lebih baik.” lanjut mantan Ketua OMK Paroki Wae Nakeng ini.
Baginya, poros pembangunan dalam sebuah Negara tentu terbaca dari apa yang dilakukan dari tempat paling terkecil yaitu kampung.
Agenda rapat yang diadakan Pakar Tulus adalah penentuan Ad Hoc sebagai upaya pendirian organisasi Pakar Tulus.
Adapun penentuan Ad Hoc ini untuk mempersiapkan pemilihan dan Musyawarah Besar (Mubes) sebelum pemilihan ketua organisasi dari Pakar Tulus.
Peserta yang hadir juga merupakan warga masyarakat yang berdomisili di ketiga anak kampung.
Kehadiran Pakar Tulus disambut baik oleh kalangan muda maupun tua. Hal itu diakui oleh Heribertus Hadis selaku Ketua Ad Hoc terpilih pada saat rapat.
“Penderitaan yang sama dan lahir dari Rahim yang sama adalah latar belakang mengapa kita harus bersatu dalam organisasi Pakar Tulus” ujar Heribertus.
Pemilihan Ketua Ad hoc ini merupakan Pemilihan bersifat sementara sebagai bentuk persiapan Mubes yang dilaksanakan pada hari yang belum ditentukan. Pada suatu nanti diinformasikan oleh Ketua dan Seksi Ad Hoc terkait agenda rapat selanjutnya.