Labuan Bajo, suaranusantara.co — Dalam rangka mengoptimalisasi kedisiplinan kerja Tenaga Harian Lepas (THL), Dinas Lingkungan Hidup, dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Manggarai Barat akan berlakukan sistem absen menggunakan aplikasi Seber Mai Duat (SMD) seperti yang sudah berlaku untuk para pegawai di lingkup Pemda Manggarai Barat.
Kepala Dinas LHP Kabupaten Manggarai Barat, Vinsensius Gande mengatakan aplikasi ini digunakan untuk mengoptimalkan kehadiran THL yang sering kali terlambat masuk kerja dan sering kali alpa bahkan ijin melewati waktu yang dijanjikan.
Dengan digunakannya aplikasi ini, maka pihak dinas dengan mudah memberikan sangsi berupa teguran baik lisan maupun tulisan. Kemudian diputuskan berhenti atau pecat bila sudah mendapatkan peringatan sebanyak tiga kali dengan total ketidakhadiran sebanyak 10 hari.
Hal ini disampaikan mengingat berbagai sorotan publik terkait penumpukan sampah pada tempat-tempat tertentu salah satunya disebabkan oleh kelalaian petugas dalam.menjalankan tugasnya.
“Tahun ini DLHP berusaha mengoptimalkan kinerja dari THL. Salah satu yg perlu dioptimalkan itu soal kehadiran. Terkait dengan kehadiran kami berusaha mewajibkan semua THL untuk melakukan absensi secara digital menggunakan aplikasi SMB yang digunakan untuk scan wajah seperti yang sudah digunakan oleh semua pegawai di lingkup pemerintahan,” tegas Vinsensius saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya Kamis, [13/3/2025 ]
Pihaknya, Vinsensius menginginkan optimalisasi pengawasan kinerja THL agar tahun ini kinerja mereka lebih optimal lagi.
“Dengan adanya aplikasi ini bisa terpantau semua kedisiplinan kerja dari semua THL. Dari aplikasi itu akan terpantau dengan jelas dan aturan mainnya kalau tiga kali tidak hadir maka yang bersangkutan akan dikenai SP satu dan 6 hari tidak hadir akan dikenai SP dua lalu kalau sudah sampai 10 hari maka akan diberikan SP tiga bersamaan dengn SK pemberhentian,” pungkas Vinsensius.
Pihaknya, Vinsensius menginginkan optimalisasi pengawasan kinerja THL agar tahun ini kinerja mereka lebih optimal lagi dengan demikian image Labuan Bajo sebagai Kota super Premium tetap terjaga.
“Dengan begitu kota ini menjadi bersih, apa lagi kota ini adalah Daerah Super Premium yang serba cepat maka sangat dibutuhkan orang yang cepat tanggap. Jadi persoalan sampah ini beda dengan kota yang bukan kota pariwisata. sampah di kota pariwisata ini menjadi sebuah investasi pariwisata. kalau hari ini dikatakan oleh tamu Labuan Bajo ini kota yang jorok tentu akan berpengaruh pada kenyamanan tamu. Jadi kenyamanan tamu di kota super premium ini salah satunya sangat tergantung pada image para wisatawan yang datang di Labuan Bajo,” beber Vinsensius
Kadis LHP, Vinsensius ingatkan kepada semua THL harus sudah menyelesaikan tugasnya sebelum tamu beraktivitas baik yang ke laut atau ke mana saja.
“Sebaiknya jam enam ke atas kota ini sudah dalam kondisi bersih. memang tahun ini kita berusaha lebih cepat dalam penanganan sampah,” ujar Vinsensius
Terkait keterlambatan seperti yang sering dilakukan oleh oknum tertentu di Dinas ini, kata Vinsensius karena berbagai alasan.
“Keterlambatan itu bisa saja terjadi karena malam mereka begadang sampai larut malam atau mungkin juga ada yang lagi ada acara keluarga yang menyebabkan mereka terlambat bangun, juga banyak faktor lain tetapi berdasarkan kajian kami bahwa alasan yang sering mereka sampaikan itu karena terlambat bangun. Ada juga yang ijin terlalu lama. Ijin hanya dua hari molor sampai empat hari. jadi itu semua yang menghambat kerja pagi itu,” lanjut Vinsensius
“Untuk kondisi sekarang sudah aman artinya mengurangi beban dinas. dengan adanya evaluasi kemarin itu sehingga mereka ini merasa ada efek jera karena merasa takut dipecat, diberhentikan atau tidak diperpanjang. tetapi kita tetap melakukan evaluasi, manakala masih ada yang bandel kami akan lakukan evaluasi secepatnya,” ujar Vinsensius
Sebagai pimpinan instansi ia berkomitmen tahun ini persoalan sampah di Kota Labuan Bajo akan aman.
“Jadi komitmen kita di tabun anggaran yang baru ini kondisi kota lebih bersih dan persoalan sampah semakin berkurang,” pungkasnya penuh optimis
Saat ditanya terkait ijasah yang dikantongi oleh setiap THL di instansinya pihaknya mengatakan “Soal ijasah tidak menjadi hal yang penting karena yang dibutuhkan di sini adalah niat dan komitmen untuk bekerja dan mau diperintah sesuai peraturan yang berlaku,” tutup Vinsensius