Suaranusantara-Kasus Dugaan penggelapan uang yang dilaporkan Onwer HLC dan disebarkannya foto telanjang RDL oleh Oknum anggota Polisi di Polres Mabar sudah bergulir selama dua bulan, terhitung sejak penahanan 21 September 2023 sampe hari ini Jumat 15/11/2023 belum berakhir.
RDL ditahanan atas laporan Onwer HLC NS karena diduga gelapkan uang perusahan senilai Ratusan Juta Rupiah sesuai yang dituduhkan kepadanya.
Baru beberapa jam di dalam tahanan muncul lagi aksi mengirimkan foto telanjang tahanan RDL. Diduga dilakukan oleh Oknum Anggota Polres Manggarai Barat ISN atas perintah NS.
Oknum anggota polisi dari Polres Manggarai Barat itu, bertugas menjaga tahanan di Rutan Polres Mabar akhirnya buka suara terkait perannya dalam kasus dugaan penyebaran foto telanjang tahanan inisial RDL oleh Onwer Hotel Loccal Collection, NS melalui group WhatsApp D,Speed Tour.
Pihaknya mengaku Mengirim Foto ke Onwer Hotel Loccal Collection Hingga Sering Diberi Uang.
ISN atau yang akrab disapa I ini, menjelaskan bagaimana awal mulanya ia mengirim foto ke Ngadiman yang tidak lain adalah sahabat karibnya. Begini dialog ISN dan NS lewat telepon
Awalnya NS menghubungi ISN melalui telepn whastApp untuk menanyakan
“Apakah RDL sudah ditahan ataukah belum oleh Polres Mabar”?
Pertanyaan ini terkait laporannya atas kasus dugaan penggelapan pajak hotel sebagai mana yang dituduhkan NS terhadap RDL yang merupakan mantan Chief Accounting Hotel Loccal Collection.
“Awalnyakan NS telpon, sudah ditahan belum”?
Pas waktu itukan saya piket toh. Sa bilang belum. Nanti kalau ditahan informasikan.
Selang berapa hari kemudian, Beliau (NS) telpon.
‘Sudah ditahan belum”
Sa bilang “sudah”. Sa bilang sa kirim foto ini.
Tapi salah kirim foto yang dengan penyidik ternyata tertekan semua foto yang pemeriksaan bodi. Saya jugakan takut toh, takut tersebar keluar toh.
ISN memastikan. Ada lima foto yang dikirim ke NS,” ujar ISN saat dikonfirmasi pada Rabu, 08 November 2023.
Ima memjelaskan bahwa antara dirinya dan NS itu memiliki hubungan yang sangat dekat. Sehingga setiap kali meminta informasi soal kapan RDL ditahan, itu selalu dikonfirmasi ke ISN.
,”Ceritanya bliau (NS) ini ada hubungan kedekatan pribadi dengan saya. Maka beliau minta (informasi penahanan RDL) pas belum ada (belum ditahan) maka sa bilang belum. Nanti kalau sudah ditahan baru nanti saya info,” ujar Ima.
Pas hari penahanan RDL oleh Polres Mabar sekitar 21 September 2023, NS kembali meghubungi ISN pada pagi hari untuk meminta kepastian informasi penahanan RDL.
“Waktu itu bliau tanya sudah ditahan belum. Awalnya masih pagi pagi toh sa bilang belum.
Pas sore dia tanya lagi su tahan belum sa bilang sudah. Ah yang benar. Akhirnya itu yang saya kirim fotonya,” ujarnya.
Ima mengaku mengirim semua foto RDL ke Ngadiman. Terkait dengan sikap Polres Mabar yang mengambil gambar tahanan dalam kondisi telanjang, Ima mengaku bahwa itu bagian dari SOP.
Ima Berdali bahwa foto telanjang itu merupkan pemeriksaan bodi.
“SOP nya kami mengecek seluruh badan toh kan biasanyakan. Takutnya ada benjolan diperut di apa. Kalau nanti memang ada benjolan untuk berobat dulu takutnya terjadi apa apa di dalam sel toh,” ujarnya.
Ima mengaku bahwa dirinya sudah lama mengenal NS. Proses itu berjalan berawal ketika NS mempercayakan Ima untuk mencari lahan kosong di Labuan Bajo untuk dibeli oleh NS.
“Sudah lama (hubungan kedekatan) jadi kalau dibilang hubungan dengan Polres sebenarnya tidak. Karena sayakan pribadi dengan dia toh,” ujarnya.
Menurut Ima, selama ini memang dirinya sering diberi uang oleh NS. Namun, kata dia, uang tersebut sebagai imbalan atas jasa Ima yang bersedia mencarikan lahan yang hendak dibeli NS.
“Kalau masalah yang kasih uang itu beliaukan kalau cari cari aset contoh cari tanah dia suruh saya kamu coba kamu carikan. Kan saya kerja toh kaka. Kiri kanan kiri kanan, entah dapat atau tidak dapat ini kamu punya uang capenya.
Makanya tadi saya bilang hubungan kedekatan pribadi toh. Tidak ada sangkut paut dengan masalah kaka,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini dirinya ingin sekali mengutarakan soal bagaiman foto itu bisa berada ditangan NS dan bagaimana hubungan pribadinya dengan NS.
Hanya niatnya itu selalu dihalangi oleh rekan anggota polisi lain yang tidak mau masalah ini membias dan Ima jadi korban.
“Hanya sayakah selama ini mau omong ke kaka toh saya takutkah. Polisi ini bilang diam diam sa lu yang bermasalah diam diam sa jangan sampai lu kecap lagi,” ujarnya dengan nada tertawa.
Ditanya soal keberadaan NS, ISN mengaku jika sesungguhnya Ngadiman masih berada di Jakarta. Informasi Ima ini sekaligus mematahkan informasi dari salah satu penyidik lewat kuasa hukum RDL, Ancis yang menyebut bahwa Ngadiman berada di luar negeri tepatnya di Tokiyo.
Menariknya ISN juga mengaku bahwa Kamis, 09 November 2023 NS hendak ke Labuan Bajo. Hanya sayangnya Ima tidak menjelaskan soal agenda NS ke Labuan Bajo.
“Bliau (NS) lagi di Jakarta kayaknya mau ke Bajo ini. Karena kemarin hari apa tu saya tanya dia bilang mungkin hari Rabu atau Kamis saya ke Bajo. Hanya saya belum pastikan lagi. Mungkin besok kayaknya dia sampe,” ujarnya.
ISN menambahkan bahwa dirinya sudah diperiksa oleh Propam dan Tipidter Polres Mabar soal kasus dugaan penyebaran foto telanjang RDL.
“Memang saya suh dipanggil Provos juga su diBAP su satu minggu lalu hampir 2 jam mungkin jam 10 sampai setengah 1 ko sampai lapar lapar. Banyak pertanyaan Ditipidum (maksudnya Tipidter) juga diperiksa terkait penyebaram foto itu,” ujarnya.
Atas dasar kejinya perbuatan ISN ini, Istri Korban RDL Inelfi Susianti Sitinjak yang lasim disebut Nelfi mengungkapkan menyatakan sikap tersebut kepada wartawan media ini Selasa 21/11/2023 . Pihaknya mengungkapkan
” Saya selaku istri dari korban sejak foto telanjang suami saya disebarkan saya jadi beban psikologi. Tidak hanya saya anak-anak pun juga ikut beban seumur hidup”
Ayah RDL Finsen Latif atau disapa Bapa Finsen ikut mengungkapkan kesannya selaku ayah kandungnya mengungkapkan
” Saya selaku ayah kandung RDL yang sudah bersusah payah membesarkan anak kami ini, tidak pernah memperlakukan anak kami sekejam ini. Tiba-tiba oknum tertentu dengan beralasan SOP tega menelanjangkan anak kami hanya karena kasus dugaan penggelapan uang. Bagi saya kasus seperti yang dialami anak kami ini tidak ada SOP untuk telanjangkan anak kami” ungkap bapa Finsen.
Pihak Keluarga RDL dalam hal ini Istri dan kedua orang tuannya mengharapkan kepada pihak aparat penegak hukum agar menindak perbuatan pelaku dengan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di institusi kepolisian Republik Indonesia.