Sumba Timur,Suaranusantara.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan konsep pembangunan harus diarahkan pada penguatan SDM (sumber daya manusia). Menurutnya, penguatan SDM harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan. Sebab, SDM yang kuat akan memengaruhi kemajuan suatu negara.
“Konsep pembangunan harus di arahkan kepada pembangunan yang memperkuat SDM, menjadi dua kunci utama,” kata Tito. Yang di sampaikan dalam acara penyerahan bantuan oleh TP PKK Pusat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur. Bertempat di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Sumba Timur, NTT, Kamis, 3 Juni 2021.
Sebagai sebuah kunci suksesnya pembangunan, kualitas SDM sangat menentukan kualitas sebuah negara.
Bahkan, Mendagri memberikan contoh, beberapa negara yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang terbatas dapat menjadi negara yang maju berkat kualitas SDM nya yang mumpuni.
Apalagi, bangsa Indonesia yang telah di anugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, akan menjadi bangsa yang melompat jauh ke depan dengan ditunjang oleh SDM yang berkualitas.
Penguatan SDM
Tito meminta, kekayaan SDA tersebut, tak boleh menjadi tulang punggung kekuatan bangsa, melainkan perlu di tunjang dengan penguatan SDM.
“Kunci adalah SDM, bukan SDA, apalagi kalau SDM-nya hebat, SDA-nya berlimpah ruah, itu negara akan melompat. Nah penekanan saya di sini mindset yang perlu kita dalami adalah memperkuat SDM,” tegasnya.
Selain sektor pendidikan, formal maupun informal, membentuk SDM yang berkualitas juga di tempuh melalui jalur kesehatan. SDM yang hebat dan kuat, juga memiliki sisi kesehatan yang baik pula. Karena itu, persoalan penanganan gizi buruk dan stunting menjadi perhatian serius pemerintah.
Ia juga berpesan, pemerintah daerah tak mengabaikan persoalan stunting di wilayahnya, jangan sampai kekayaan SDA tak di kelola dengan baik. Karena SDM-nya mengalami gizi buruk dan stunting.
“Nah oleh karena itu kesehatan menjadi kuci, salah satunya untuk membuat sumber daya manusia yang baik selain dia terdidik, terlatih, vokasi misalnya keahlian, juga yang menjadi penekanan dari Bapak Presiden adalah stunting, kekerdilan, postur tubuh yang tidak memadai,” pungkasnya.