Jakarta, Suaranusantara.co – Menko Polhukam Mahfud MD mengemukakan penyebutan teroris bukan kepada Papua dan masyarakatnya. Label teroris itu di berikan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Perlu di pahami teroris di Papua itu di kaitkan dengan KKB, bukan dengan Papua,” kata Mahfud MD dalam Rapat Kerja dengan Komite I DPD di kompleks MPR/DPR/DPD, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
Ia menjelaskan KKB itu adalah kelompok dengan nama pimpinannya. Misalnya, KK pimpinan Kagoya, Lekagak, Talenggeng, Militer Murib.
“Totalnya ada 19 KKB,” tegas Mahfud.
Menurutya, pemerintah tidak menunjuk Papua sebagai teroris karena Papua menyangkut bumi, etnis, budaya dan diaspora orang-orang Papua, baik yang dalam negeri maupun luar negeri.
“Kalau ada yang katakan Papua teroris itu enggak ada. Itu yang kita gariskan sebagai kebijakan pemerintah,” ungkap Mahfud.
Dia mengklaim akhir-akhir ini, setelah penetapan KKB sebagai teroris, situasi di Papua cukup tenang. Pembunuhan terhadap masyarakat sipil atau warga biasa mulai berkurang. Hal itu karena TNI dan Polri gencar mengejar KKB yang ada di hutan-hutan.
“Akhir-akhir ini sudah cukup tenang. Beberapa hari lalu, TNI dan Polri berhasil rampas senjata yang begitu banyak, senapan, peluru, dan sebagainya. Mohon dipahami kita tidak perangi Papua tapi kita perangi KKB, ada 19 kelompok. Kita mulai dari yang menonjol-menonjol dulu,” tutup Mahfud.
Baca juga: Di cap Teroris, KKB Papua Ancam Warga Jawa
Keberadaan warga Jawa yang berdomisili di Papua mendapat ancaman dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) atau biasa disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Tak hanya itu, KKB juga mengancam anggota TNI-Polri.
Hal ini sebagai respons dari sikap pemerintah Indonesia yang melabeli KKB sebagai kelompok teroris.
Polri mengimbau masyarakat yang ada di Papua pun tak perlu panik dengan ancaman dari KKB itu.