Teknologi Otomotif
Terkait teknologi, mantan Menteri Perindustrian pada periode pertama Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) itu, berbicara tentang perkembangan teknologi otomotif di masa mendatang, mulai dari mobil dan motor listrik hingga teknologi mesin diesel yang bisa menekan emisi.
Terkait mobil listrik ia berharap, Indonesia bisa menciptakan ekosistem, supply chain eletric vehicle. Apalagi Indonesia memiliki sumber daya alam memadai untuk pengembangan industri otomotif elektrik ini. Indonesia, kata dia, memiliki nikel, cobalt, dan mangan yang berlimpah.
“Kita akan mendorong industri katoda, industri batrei sel, sampai industri otomotif. Jadi kita punya kemampuan dengan adanya domestic market untuk membuat industri itu lengkap, sehingga industrinya ini seluruhnya swasembada di dalam negeri dan produknya diekspor ke berbagai negara,” paparnya.
Masih terkait dengan kemajuan teknologi, ia berharap research and developement terus menerus memungkinkan supply chain yang tercipta memiliki daya saing tinggi. “Karena ke depan teknologi bergerak terus. Teknologi ICE atau Internal Combution Engene (mesin bakar) belum akan berakhir,” jelasnya.
Teknologi otomotif lain yang bersahabat dengan lingkungan, papar dia lebih lanjut, adalah yang berbasis hidrogen. Ini pun Indonesia memiliki sumber daya berlimpah. Indonesia memiliki industri hydrogen power plant yang bisa menghasilkan 12 giga watt di Kalimantan Utara. “Tentu ini sebuah potensi untuk mengembangkan industri berbasis hydrogen,” ucapnya lagi.