LABUAN BAJO, SUARANUSANTARA.CO- Peristiwa tragis menimpa Bayu Aji pada Senin, 5 Agustus 2024. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, kabar kecelakaan ini pertama kali diterima pukul 04.08 WITA melalui seorang teman almarhum, Rusdin.
Lokasi kejadian disebut berada di jalan Pantai Pede, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, tepatnya di dekat sebuah tempat hiburan malam VIP.”
Kronologi Awal Menurut Keluarga menantu almarhum, Adenala Utluh M. Noor, langsung bergegas menuju RS Siloam untuk memastikan kondisi Bayu Aji.”
Saat saya tiba di ruang UGD, almarhum sedang berbaring di tempat tidur dengan beberapa luka di wajahnya,” ujar Adenala, pada Kamis siang (9/1/2025).
Tidak lama setelah itu, ibu mertua Adenala, Saida Dawo, dan kakak iparnya, Dewi Aryati, juga tiba di rumah sakit. Mereka langsung meminta keterangan dari Rusdin, yang saat itu mengaku tidak bersama almarhum pada saat kecelakaan. ”
Rusdin mengatakan dia sudah pulang ke rumah sejak pukul 23.00 WITA dan baru mendapat kabar dari Imron pukul 03.30 WITA bahwa Bayu mengalami kecelakaan,” jelas Dewi.”
Keanehan yang Mulai Terungkap menurut keterangan keluarga, beberapa hal mulai menimbulkan kecurigaan.
Saida Dawo menjelaskan, “Saat kami memandikan jenazah Bayu, hanya terdapat luka di bagian wajah dan lebam di lengan kiri, tapi tidak ada luka lecet atau goresan di tubuh yang biasanya terjadi pada korban kecelakaan.”
Hal ini diperkuat oleh kondisi kendaraan yang dipakai Bayu Aji.”
Motor itu tidak tampak rusak parah seperti kendaraan yang terlibat kecelakaan fatal,” tambah Saida.
Kecurigaan semakin memuncak setelah keluarga memeriksa ponsel almarhum. ”
Ada history telepon, pesan, dan rekaman CCTV yang tidak sesuai dengan keterangan Rusdin di rumah sakit,” ungkap salah satu anggota keluarga.
“Pagi harinya, sekitar pukul 08.00 WITA, keluarga menghubungi Herman Teddy, seorang anggota Satlantas Polres Manggarai Barat, untuk membantu melaporkan kejadian ini guna mengklaim asuransi Jasa Raharja.”
Namun, beberapa fakta lain mulai terkuak saat kendaraan almarhum dipindahkan oleh Rusdin dan Rafli ke tempat Imron.”
Rusdin bahkan membersihkan darah di helm Bayu menggunakan tisu,” ujar keluarga.
Tidak adanya kehadiran teman-teman almarhum, termasuk yang berada di lokasi kejadian, selama proses pemakaman hingga hari ketujuh juga menambah banyak tanda tanya.
“Hal ini sangat aneh. Jika memang mereka adalah teman dekat, mengapa tidak muncul di rumah duka?” tanya Saida penuh kekecewaan.
Keluarga besar Bayu Aji berharap agar kasus ini segera ditangani dengan serius oleh pihak berwenang.
“Kami mencurigai ada dugaan penganiayaan terhadap anak kami. Harapan besar kami agar kebenaran dapat terungkap dan pelaku, jika terbukti bersalah, diproses sesuai hukum,” tutup Saida dengan penuh harap.
Sebagai tambahan bukti, keluarga juga telah menyertakan foto jenazah, kondisi kendaraan, serta hasil rontgen dan CT Scan almarhum kepada pihak kepolisian.
“Kami mohon perhatian dari pihak berwenang agar kasus ini bisa diproses sebagaimana mestinya demi keadilan untuk almarhum,” pungkasnya.
Hingga kini, keluarga terus menunggu perkembangan investigasi atas kematian Bayu Aji, dengan
keyakinan bahwa kebenaran akan terungkap. **