Gorontalo, Suaranusantara.co – Pemerintah Provinsi Gorontalo, menetapkan Desa Adat Bubohu sebagai Desa Wisata Religius. Kawasan ini merupakan perkampungan yang menyediakan pesantren alam bagi para santri yang menimba ilmu agama Islam.
Tatanan fosil kayu yang berjejer rapi di pintu masuk desa menyambut para tamu yang datang. Wambohe, atau gubuk khas Gorontalo yang berdiri rapi di lingkungan pesantren, merupakan ikon unik desa yang berudara sejuk ini.
Desa Bubohu terletak di pesisir Teluk Tomini. Secara administratif, desa ini menjadi bagian dari Kecamatan Batudaa Pantai, Gorontalo. Batudaa Pantai berbatasan langsung dengan Kota Gorontalo.
Paduan Agama, Budaya dan lingkungan
Kehidupan pluralis masyarakat Indonesia sangat erat dengan agama. Bahkan di beberapa daerah terdapat banyak lokasi yang menjadi destinasi wisata rohani untuk para penganut dari berbagai macam agama yang ada di Indonesia.
Yosep Tahir Ma’ruf adalah perintis Desa Bubohu. Perpaduan nilai agama, budaya, dan lingkungan desa adat ini menjadikannya sebagai daya tarik tersendiri.
Desa Adat Bubohu juga merupakan tempat belajar bagi mereka yang ingin mengenal sejarah Kerajaan Gorontalo. Informasi terkait sejarah Gorontalo tersimpan di Maa Taduwolo. Yotama juga membangun Masjid Walima Emas di puncak Desa Bongo, yang tak jauh dari lokasi desa adat ini.
Selain memiliki keunikan budaya, Desa Bubohu memiiki aset pariwisata alam dan religius lainnya.
Mayoritas penduduk desa ini adalah nelayan dan perantau, kecuali dusun Tenilo dan Wapalo sebagian besar penduduknya adalah petani dan penambang batu alam.
TAk heran jika Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menetapkan Desa Adat Bubohu sebagai Desa Wisata Religius, karena pesona wisata budaya yang tersimpan baik.