Labuan Bajo, suaranusantara.co – Kondisi miris dialami oleh salah seorang peserta kejurnas atlet kempo asal Manggarai Barat yang tergabung dalam Federasi Kempo Indonesia (FKI) mewakili Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa harus berutang demi mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Jakarta Timur yang diselenggarakan pada tanggal 6-8 Juli 2025.
Kedua peserta Kejurnas ini adalah Longginus, Evantus Bagung akrab dipanggil Evan (18) dan Arnoldina Majar panggilan Alda asal Ruteng namun pernah mengikuti latihan semenjak sekolah di Lembor.
Evan adalah siswa asal SMK Stelamaris Labuan Bajo sedangkan Alda siswi asal SMPN 1 Ruteng, keduanya masuk dalam kelas 50-55 kg untuk kategori umur 16 sampai 18 tahun.
Kedua peserta ini sudah berjuang mati-matian mengharumkan daerahnya dengan berusaha lolos dalam seleksi di tingkat propinsi yang diselenggarakan di Ruteng pada tahun 2023 lalu.
Salah satu peserta atas nama Arnoldina Majar (Alda) terpaksa batal mengikuti kejurnas, sedangkan Longginus Evantus Bagung (Evan) terpaksa tetap berangkat mengikuti kejurnas menggunakan biaya sendiri.
Ayah dari Evantus Bagung, Yohanes Jehabut lazim dipanggil Yohanes, menuturkan setelah mengetahui bahwa tidak ada bantuan dari pemerintah Manggarai Barat terpaksa ia korbankan uangnya untuk membiayai perjalanan dari anaknya
Mirisnya, demi mendukung potensi pada anaknya yang sudah menekuni bela diri kempo sejak kelas dua SMP, terpaksa ia harus meminjam uang senilai Rp. 4000.000 dengan bunga 5 % untuk membiayai perjalanan dari anaknya menuju Jakarta Timur.
“ya terpaksa tanggung sendiri karena anak sudah nekat untuk mengikuti kejurnas itu terpaksa kami tanggung sendiri. biaya transport Rp. 3000.000 dan uang makan di kapal 1.500.000 itu pun saya dapatkan uang itu dari orang punya uang bunga,” Ungkap Yohanes warga Wongkol Randang desa Surunumbeng, Kecamatan Lembor saat dikonfirmasi suaranusantara.co Kamis (3/7/2025)
Meskipun dirinya harus menanggung utang demi mewujudkan impian anaknya ia tetap mengharapkan agar anaknya meraih keberhasilan dalam kejurnas kali ini.
“Mudah-mudahan anak kami ini berhasil dalam mengikuti kejurnas ini, kami doakan agar perjalanannya aman dan tetap sehat. Dan semoga cita-citanya tercapai,” imbuh Yohanes
Sementara Evan sendiri saat dihubungi awak media ini Senin 23/6) pekan lalu, menuturkan bahwa dirinya sudah mempersiapkan diri dengan baik menghadapi kejurnas itu.
Bentuk persiapan yang dilakukannya menjelang Kejurnas yaitu melakukan kegiatan latihan rutin agar terbiasa dengan gerakan kempo.
“Sering melakukan latihan gerakan federasi kempo, senam pagi dan saya sudah sungguh-sungguh siap untuk meraih prestasi terbaik dalam pertandingan itu. Selain latihan fisik saya juga berusaha menjaga kesehatan, mengatur pola makan dan istirahat yang teratur,” tutur Evan dengan nada optimis
Evan mengatakan bahwa dirinya sangat bangga karena karena terpilih sebagai peserta kejurnas mewakili NTT.
“Saya senang dan bangga sekali setelah dipilih sebagai peserta kejurnas karena saya bisa mewakili, Propinsi NTT, Kabupaten, mewakili keluarga, dan membanggakan orang tua, guru dan pelatih,” ungkapnya
Pelatih Federasi Kempo Indonesia (FKI) cabang Manggarai Barat Donatus Abun, dengan nama panggilan Don, menjelaskan bahwa ada dua orang pendamping dari NTT yang akan mendampingi kedua peserta kejurnas ini.
Keduanya adalah simpai Donatus Abun dan simpai Erik Soda. Dalam perjalanan karena tidak ada dana dari pemerintah terpaksa yang diutus ikut kejurnas hanya satu orang peserta didampingi oleh simpai Erik Soda.
Simpai Don menjelaskan bahwa dirinya batal berangkat karena tidak ada biaya dan hanya satu orang peserta kejurnas yang diutus tetapi menggunakan dana swadaya tanpa bantuan dari pemerintah.
Atlet yang diberangkatkan itu hanya satu orang yaitu Evantus Bagung tetapi mengunakan dana pribadi dari orang tuannya tidak ada sumbangan dari pemerintah. Dia ke Jakarta didampingi oleh pendamping propinsi. perlu dijelaskan bawa yang mendampingi ke dua peserta ini adalah simpai Erik Soda dan Simpai Donatus Abun. Namun karena simpai Donatus Abun tidak ada dana maka tidak jadi berangkat dan yang mengantar atlet hanya simpai Erik Soda.
Kekesalan saya tidak ada perhatian dari pemerintah Manggarai Barat dalam mendukung kedua atlet ini. Kami selaku pengurus FKI Manggarai Barat sudah mengajukan permohonan dana kepada pemerintah namun pada saat jadwal keberangkatan pemerintah belum menjawab proposal yang kami ajukan.
Pengurus FKI sudah berusaha mengajukan permohonan dana kepada Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi melalui Ketua Federasi Kempo Indonesia (FKI).
Menurut keterangan dari Ketua FKI Manggarai Barat Yosep Spandi pihaknya sudah mengajukan permohonan dana untuk membiayai perjalanan dari kedua peserta kejurnas ini kepada Bupati Manggarai Barat.
Kata Yosep, Uang kosong, waktunya terlalu mendadak,” tulis Yosep melalui pesan WhatsApp mengutip jawaban Bupati Manggarai Barat saat dihubungi awak media ini Selasa, 1 Juli 2025.
Saat dimintai informasi lebih lanjut, Yosep memastikan bahwa dana untuk biaya perjalanan dari kedua peserta itu tidak ada.