Labuan Bajo, suaranusantara.co – Ijazah milik enam orang mantan karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Obor Mas setelah ditahan selama satu tahun berhasil dikembalikan setelah diadvokasi oleh LSM dan Media, melalui proses mediasi di Kantor Dinas Ketenagakerjaan Transmigrasi, Koperasi dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat pada Selasa (10/6/2025)
Persoalan ijazah mantan karyawan KSP Obor Mas Cabang Labuan Bajo yang ditahan selama satu tahun akhirnya dikembalikan dalam kondisi utuh setelah diadvokasi oleh LSM dan Media melalui proses mediasi di Kantor Dinas Nakertrans, Koperasi dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Koperasi dan UMKM, Theresia P. Asmonini memberikan keterangannya terkait hasil mediasi yang dilakukan bersama pihak Koperasi.
“Sudah selesai dengan baik. Koperasi sudah diberi catatan untuk diteruskan ke kantor Manajemen Pusat di Maumere terkait prasyarat ijazah asli dalam perjanjian kerja,” Tegas Kadis yang lazim disapa Nei itu.
Saat berlangsungnya mediasi, Nei memberikan catatan kepada KSP Obor Mas untuk memperbaiki surat perjanjian kerja.
“Sudah diberi catatan tidak boleh, jadi itu wajib diubah dalam perjanjian Kerja . yg dsink hanya kantor Layanan km akan Koordinasikan dgn disnaker Maumere
Setelah selesai dimediasi, tepatnya pada Kamis (19/6/2025) ijazah enam orang mantan karyawan itu dikembalikan oleh KSP Obor Mas yang berlangsung di kantor Cabang Labuan Bajo.
Manager KSP Obor Mas Cabang Labuan Bajo Marianus Ngedi Bodhe menyampaikan ucapan terimakasih atas upaya dari berbagai pihak dalam proses pengembalian ijazah dari mantan karyawannya
“Kami dari KSP Obor Mas cabang Labuan Bajo menyampaikan rasa terimakasihnya atas upaya yang dilakukan oleh sejumlah pihak, baik LSM, media maupun pemerintah daerah Manggarai Barat,” ungkap Manager yang lazim disapa Rian itu.
Enam orang eks Karyawan yang telah mendapatkan kembali ijazahnya itu adalah Bonavantura, Wilibaldus, Floryani, Maria Ratna, Yanita, Maria Fatima.
Mewakili enam orang mantan karyawan itu, Bonavantura menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pihak LSM dan media yang telah membantu mengadvokasi persoalan ijazah itu sehingga berhasil dikembalikan.
“Selamat malam kaka, kami menginformasikan bahwa ijazah kami sudah diterima. Kantor Pusat KSP Obor Mas mengutus salah satu stafnya untuk antar ke Cabang Labuan Bajo dan selanjutnya diberikan kepada kami,” tulis Bonavantura melalui pesan singkat kepada Lorens Logam selaku koordinator Forum Peduli Manggarai Barat.
Selaku koordinator Forum Peduli, Manggarai Barat yang telah memperjuangkan hak enam karyawan tersebut Lorens Logam, mengutarakan rasa syukurnya atas upaya yang telah mereka lakukan.
“Tentunya kita bersyukur karena upaya dan usaha kita sudah membuahkan hasil yang baik. Tentu harapan kita semua bahwa saudara – saudara kita yang bekerja di koperasi atau di perusahan mana saja di Labuan Bajo ini agar haknya diperhatikan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengungkapkan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil.
“Labuan Bajo ini milik kita semua, kita adalah bagian dari unsur terpenting bagaimana pembangunan dan kemajuan daerah ini. Kalau ada masyarakat yang hari ini haknya disandera maka ini pertanda bahwa kita belum maju. Oleh karenanya, kita harus pastikan Labuan Bajo ini maju, tidak hanya investornya saja melainkan karyawannya juga harus maju,” beber Lorens
Diketahui bahwa sebelumnya persoalan ini sudah diberitakan saat LSM dan media dibawah koordinator Lorens Logam mendatangi kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Obor Mas terkait penahanan ijazah enam (6) orang eks karyawan.
LSM dan media hadir di Koperasi untuk menjawabi keluhan atas penahanan ijazah yang menghambat pekerja mengajukan lamaran ke tempat lain. Sebab tidak hanya ijazah S1 (Strata Satu), tetapi ijazah SMA juga ikut ditahan.
Awalnya eks karyawan ini mengeluh kesulitan mencari kerja karena ijazah masih ditahan oleh kantor pusat di Maumere, bila kantor cabang Labuan Bajo memberikan rekomendasi.
Pengambilan ijazah, mereka (Karyawan) harus pergi ke Maumere karena semua dokumen kontrak kerja berurusan dengan kantor pusat yang ada di Maumere.