Labuan Bajo, suaranusantara.co – Kurang lebih tiga puluh (30) orang nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Obor Mas menjadi korban penipuan oknum pegawai. Pernah dijanjikan untuk segera melunasinya namun sampai saat ini tidak pernah ditepati oleh oknum pegawai dan Manager Kantor Cabang yang beralamat di Jalan Frans Nala, batu cermin, Labuan Bajo, Kec. Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang nasabah yang memiliki jumlah uang paling banyak dari korban lainnya saat dihubungi oleh wartawan suaranusantara.co pada Kamis (5/6/2025)
Korban yang meminta namanya diinisialkan KS itu mengatakan bahwa total uang yang digelapkan itu Rp. 33 juta sisa yang belum dibayar Rp. 25 juta janji akan dilunasi pada tanggal 10 September 2024 namun kenyataannya sampai saat ini tidak dilunasi.
KS menuturkan awalnya dia tidak terlalu pikirkan uang itu karena oknum pegawai dan manager yang mau bertanggungjawab kenyataanya sampai saat ini tidak ditepati.
“Karena perjanjian awalnya dia dengan itu perempuan yang makan uang itu bilang begini tanggal 25 Agustus itu uang dia harus serahkan ke pa Marianus. Kami tidak cari lagi itu Wulan tetapi kami cari itu pa Marianus. Pas tanggal 25 saya chat lagi ke Pa Marianus dia bilang enu tanggal 10 september baru saya kasi pelunasan,” jelas KS yang kesal terhadap sikap Manager KSP Obor Mas yang tidak tepati janjinya itu
Pihaknya KS menambahkan pada waktu yang telah dijanjikan itu ia dan keluarga mendatangi kantor cabang meminta untuk membayar cicil namun hanya dua bulan saja yang dibayar.
“Pas tanggal 10 September saya dengan mama pergi lagi ke kantor dia bilang begini lagi ibu saya tidak bisa kasih pelunasan saya hanya bisa nyicil saja itu uang satu juta setiap bulan. Akhirnya semua saya punya keluarga tidak terima, omong punya omong akhirnya saya bilang mungkin bapak juga korban karena bapak bersedia mau tanggungjawab saya punya uang itu saya kasih kelunakkan sudah 1.500.000 per bulan sudah dari bulan november. Dia sudah setuju nyatanya dia hanya bayar dua bulan saja itu uang sampai sekarang dia tidak pernah bayar,” jelas KS
Samapi sekarang KS masih pertanyakan mengapa dia (Manager) KSP Kopdit Obor Mas justru berkorban untuk membayar uang itu.
“Apakah oknum pegawai yang gelapkan uang saya sudah kasih sepenuhnya uang itu kepada pa Marianus atau bagaimana?,” imbuhnya.
Kasus penggelapan uang angsuran kredit dari nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Obor Mas kini telah bergulir di meja kepolisian Resort Manggarai Barat dan KS pernah dipanggil untuk memberikan keterangan.
Pihak yang melaporkan kasus penggelapan ini adalah Kantor cabang KSP Obor Mas Labuan Bajo dan terlapor adalah oknum pegawai dan KS dipanggil untuk memberikan keterangan sebagai salah satu korban.
Usai memberikan keterangan KS sempat mendapat bocoran bahwa nasabah yang menjadi korban berjumlah 30 orang dan total uangnya Rp. 161 juta.
“Saya pernah mendapat bocorannya bahwa kamu semua berjumlah 30 orang jadi total yang dia makan itu 161.000.000, 00 dan saya punya paling banyak.” ungkap KS meniru perkataan informan yang membocorkan hal itu kepadanya.
Manger KSP Kopdit Obor Mas Marianus Ngedi Bodhe, asal Kabupaten Ende saat ditemui awak media di ruang kerjanya tidak menyinggung soal janjinya mengembalikan uang milik KS.
Meskipun KS mengakui dirinya telah telah mengantongi bukti janji berupa chatingan Rian dan surat pernyataan oknum pegawai atas nama Bergita Wulandari Amus untuk melunasi uangnya.
Ia (Rian) hanya menjelaskan soal laporannya atas kasus tersebut di Polres Manggarai Barat.
“Berkaitan dengan itu, kami sekarang memang masih dalam proses penanganan di kantor kepolisian. kalau mau dilihat perjalanan kasus mulai dari tahun terakhir yang kami tahu itu dari bulan Agustus setelah anggota sudah mulai datang Ke kantor untuk menanyakan kondisi terakhir cicilan mereka seperti apa dan setoran mereka seperti apa baru kita ketahui waktu itu,” ungkap manager yang akrab dipanggil Rian itu.
Manager itu menjelaskan selama kasus ini masih berproses di Kepolisian ia belum diizinkan untuk mempertemukan pihak nasabah dengan oknum pegawai tersebut di kantor Koperasi.
“Untuk sementara kami belum bisa bertemu dengan mereka karena kami sempat konsultasi dengan pihak kepolisian tapi sekarang belum bisa diberi ruang bertemu antara anggota dengan Ibu Wulan. Tidak tahu mungkin SOP di kepolisian seperti apa tapi memang keduanya belum bisa dipertemukan,” jelas Rian
Bahkan Rian dalam keterangannya kepada media ini menjelaskan bahwa hanya satu orang saja nasabah yang diduga korban penipuan oknum pegawai itu, dengan total nominal 89 juta.
“Sementara masih dia sendiri apakah nanti dalam temuan polisi apakah hanya dia sendiri ataukah masih ada orang lain. Dia sudah dipanggil oleh pihak kepolisian,” kata Rian
Sudah ada upaya untuk memanggil oknum pegawai tersebut namun tidak direspon karena itu Ia (Rian) melaporkannya ke Polisi.
“Sedangkan awal-awal waktu kami bertemu dengan dia saja tidak respon dengan kami di sini bahkan kami sudah sampai ke kampungnya berjanji mau bertemu tetap tidak mau datang. makanya kita lanjutkan itu di pihak kepolisian. Kita berharap jalan satu-satunya yaitu pihak kepolisian untuk menyelesaikan persoalan ini,” terang Rian dengan kesal.
Belajar dari kejadian ini Rian mengatakan bahwa ke depan KSP Kopdit Obor Mas akan lebih memperketat kontrol dalam menerima angsuran pinjaman nasabah
“Sekarang kami lebih memperketat kontrol ke depannya kita lebih serius untuk memperketat kontrol bukan saja dari kantor cabang tetapi dari teman-teman lain sebagai satu tim untuk saling membantu satu sama lain,” tandas Rian
Berkaitan dengan sistim pembayaran angsuran kredit, nasabah bisa langsung ke Kantor dan bisa juga melalui karyawan namun sudah di lengkapi dengan struck pembayaran.
“Untuk sistim pembayaran anggota bisa langsung datang ke kami bisa juga melalui karyawan kami. Karena karyawan kami ini sudah dibekali dengan satu mesin pembayaran dan juga struk atau kuitansi,” pungkasnya