Lembor, Suaranusantara.co – Turnamen olahraga dalam rangka Pentakosten baru saja berakhir pada awal bulan Juni 2022 di Lapangan Kaka Botek, Kec. Lembor, Kab. Manggarai Barat, NTT. Kegiatan olahraga tersebut merupakan bagian dari cara masyarakat meramaikan Pentakosta.
Semarak dukungan masyakarat terlihat saat kita menyaksikan bagaimana mereka datang menyaksikan para pemain bola kaki dan bola voli meramaikan arena pertandingan.
Namun, pandangan kurang menyenangkan terjadi pada pertengahan bulan juni suatu kegiatan mulai diusung. Bebatuan dan truk melewati arena Lapangan Kaka Botek.
Altris Gibun, salah seorang pemuda, mengatakan bahwa proyek tersebut sangat mengganggu mereka.
“Hal itu sangat mengganggu aktivitas olahraga anak-anak muda yang setiap sore berolahraga di situ. Aktivitas bola kaki dan bola voli merupakan aktivitas yang paling diminati oleh kalangan muda di sana.” katanya dalam keterangan yang diterima Suaranusantara.co pada Minggu (2/7/2022).
Di sebelah lapangan tersebut saat ini sedang dilakukan sebuah pembangunan. Dari keterangan warga lainnya, pembangunan proyek itu merupakan pembangunan rumah tenun. Pembangunan proyek ini juga menggusur tembok pembatas bagian luar SMPN 01 Lembor.
Pembangunan proyek ini merusak kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa/i dan guru di sekolah tersebut. Hal tersebut mendapat respon positif dan negatif dari masyarakat setempat.
Altris menambahkan bahwa pembangunan tentu berdampak positif apabila sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
Pemuda lain yang mencintai dunia sepak bola, Sally Narus, menyatakan perasaan terganggunya atas kehadiran proyek itu.
“Saya mencemaskan proyek tersebut karena menggangu aktivitas ruang publik. Salah satunya adalah lapangan yang selama ini kami manfaatkan untuk olahraga, kini telah berganti menjadi jalur transportasi pembangunan proyek. Kami juga belum terlalu paham seperti apa nanti proyek bermanfaat bagi kelangsungan hidup kami” ujarnya pada Minggu, (2/7/2022).
Dia juga menambahkan bahwa proyek itu akan dapat mengagalkan rencana mereka untuk turnamen 17 Agustus nanti.
“Apalagi, sebentar lagi 17 Agustus. Rencananya kita akan membuat turnamen di Kecamatan Lembor,” tambah Guru Olahraga di Smas Sta. Familia Wae Nakeng tersebut.
Sementara itu, beberapa alumni SMPN 01 Lembor mengatakan bahwa mereka mengharapkan agar proyek yang ada seharusnya tidak mengganggu kegiatan sekolah. Selain itu, mereka menyayangkan hilangnya lapangan bola volley akibat proyek tersebut.