Jakarta, Suaranusantara.co- Kementerian Pertahanan Sri Lanka memerintahkan personel militer untuk menembak di tempat demonstran yang kedapatan anarkis. Hal tersebut diwartakan media Sri Lanka, Adaderana via kantor berita TASS Selasa (10/5/2022). Mengutip kompas.tv
Menurut laporan media Sri Lanka, Kementerian Pertahanan Sri Lanka memerintahkan tembak di tempat bagi mereka yang ketahuan menjarah atau menyerang orang lain secara fisik.
Perintah tersebut dikeluarkan seiring demonstrasi anti-pemerintah yang kerap bentrok dengan demonstrasi pro-pemerintah ataupun aparat.
Sejak April lalu, Sri Lanka dihantam demonstrasi besar-besaran menyusul krisis ekonomi yang membelit negara itu. Demonstran anti-pemerintah mendesak keluarga Rajapaksa mundur karena memimpin Sri Lanka ke jurang krisis.
Pada Senin (9/5/2022) lalu, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri usai terjadinya bentrokan para demonstran pro dan anti-pemerintah di depan kantornya.
Mahinda mengikuti langkah tiga kerabatnya yang mundur lebih dulu dari parlemen. Namun, adiknya, Gotabaya Rajapaksa urung mundur dari kursi kepresidenan.
Pemerintah Sri Lanka sendiri kemudian menetapkan jam malam menyusul kerusuhan terkait demonstrasi. Namun, demonstran tetap nekat turun ke jalan.
Sejumlah Demonstran menghancurkan properti publik atau milik pribadi di beberapa wilayah. Rumah Mahinda Rajapaksa bahkan dibakar massa pada Senin (9/5) malam waktu setempat.
Selain itu, rumah milik sejumlah menteri dan anggota parlemen juga dibakar massa. Akibat kerusuhan Senin malam, setidaknya lima orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka.