Jakarta, Suaranusantara.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengharapkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) membantu pembangunan perekonomian di daerah, terutama di tangah pandemi Covid 19 seperti sekarang. Meski sebagai organisasi yang berorientasi pada keuntungan bagi pemegang saham, BPD harus membantu perekonomian daerah di era otonomi daerah.
“Pandemi telah berdampak ke berbagai sektor, termasuk dalam bidang perekonomian baik di tingkat pusat maupun daerah,” kata Tito dalam rapat kepemilikan saham daerah pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD di Jakarta, Senin, 22 Maret 2021.
Ia menjelaskan dampak pandemi terhadap perekonomian daerah misalnya, pendapatan asli daerah yang menurun, jumlah nominal transfer dari pemerintah pusat ke daerah berkurang. Hal ini juga membuat peredaran uang di masyarakat menjadi sedikit sehingga daya beli menjadi rendah.
Mantan Kapolri ini berharap selain mencari peluang untuk mendapat keuntungan, BPD juga dapat membantu berbagai sektor yang terhempas akibat pandemi, tetapi memiliki potensi untuk membayar kredit. Sektor tersebut misalnya di bidang pariwisata, perhotelan, pusat perbelanjaan, dan bidang lainnya yang mulai kembali tumbuh.
“Ini perlu didukung, didorong,” tegas Tito.
Dia menyebut dukungan itu, bergantung pada kecermatan dan ketelitian jajaran BPD dalam membaca berbagai peluang yang ada. Dengan membaca peluang, BPD mendapat dua capaian. Pertama, tetap bertahan dengan mendapat keuntungan. Kedua, bisa membantu pemerintah daerah dalam menghidupkan ekonomi rakyat, terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) di tengah pandemi.
“Jangan sampai mereka hancur. Kalau mereka hancur dana dari pemerintah juga gak mampu untuk membantu mereka, maka ini akan kolaps,” tutup Tito.