Jakarta, Suaranusantara.co – Masih ingat pemain bulutangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani? Ya, kini dia sudah tidak menghuni Pelatnas Cipayung lagi. Pemain klub Exist Jaya itu berkarier secara profesional dan berada di luar pelatnas.
Hanya saja, meski masih masuk dalam 50 besar dunia, Fitriani tidak lagi bermain di pentas Internasional. Terakhir ini bermain di Thailand Masters pada Januari 2020 sebagai pemain Pelatnas Cipayung.
Ia sempat menjadi pemain tunggal putri utama dan nomor satu Indonesia. Namun prestasinya yang tidak kunjung membaik membuatnya terusir dari Pelatnas Cipayung. Posisinya digantikan Gregoria Mariska Tunjung.
Grego, sapaannya, kini menjadi andalan nomor wahid Indonesia di sektor tunggal putri dalam berbagai turnamen baik beregu maupun perorangan.
Dalam jumpa pers Yuzu Isotonic Akmil Open 2021, Fitriani mengungkapkan alasan dia tidak bisa lagi mencicipi turnamen internasional seperti Denmark Terbuka yang kelar minggu lalu atau Prancis Terbuka sebagai pemain profesional. Padahal, ia masih sangat ingin bersaing dengan pebulutangkis kelas dunia.
Alasan paling utama adalah ketiadaan biaya.
“Karena berkarier secara profesional, maka saya harus mencari sendiri sponsor. Dan, selama pandemi ini, saya sulit mendapatkan sponsor. Mudah-mudahan sponsor bisa diraih lagi sehingga bisa mengikuti turnamen internasional lagi di waktu mendatang,” ucapnya lirih.
Tekad
Meski demikian dia tetap bertekad menjalani apa yang bisa dilakukannya saat ini, termasuk menjalani turnamen-turnamen nasional. Ia berharap, prestasinya pada turnamen-turnamen nasional bisa mengantarnya kembali ke Pelatnas Cipayung dan bisa mewakili Merah Putih di turnamen kelas dunia.
Sementara itu, sebagai pemain elite, pada Yuzu Isotonic Akmil Open 2021, Fitriani ditempatkan sebagai unggulan pertama. Tidak ingin menyiakan peluang, Fitriani ingin memberikan yang terbaik pada ajang ini.
“Saya ingin memberikan yang terbaik dan semoga menjadi yang terbaik,” jawabnya menanggapi pertanyaan wartawan.