Jakarta, Suaranusantara.co – Pelatih ganda putri Pelatnas PBSI, Eng Hian memastikan, Greysia Polii masih akan membela Merah Putih hingga akhir 2021.
Hal itu dikatakan Eng Hian saat menerima penghargaan dari PB Djarum atas keberhasilannya membawa pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020. Acara itu berlangsung secara virtual Kamis 19 Agustus 2021.
Eng Hian yang juga mantan pemain ganda putra Indonesia itu memastikan, Greysia yang di gosipkan bakal gantung raket setelah Olimpiade 2020 masih akan bermain pada tiga ajang besar tahun ini. Yakni Piala Sudirman, Uber Cup, dan Kejuaraan Dunia akhir tahun nanti.
Pada bagian lain Eng Hian berharap, keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahau meraih emas pada Olimpiade 2020 membuat sektor ganda putri tidak lagi di anggap enteng. Sebaliknya, menjadi lebih di perhatikan untuk terus menyumbang prestasi di masa mendatang.
Selain itu, dia berharap prestasi anak asuhnya itu juga semakin memotivasi para pemain ganda putri pelapis untuk meraih prestasi serupa.
“Saya berharap apresiasi yang tinggi dari masyarakat terhadap Greysia/Apriyani menambah motivasi. Dan juga kepercayaan diri para pemain di sektor ganda putri,” imbuh pria yang juga pernah melatih di Singapura itu.
D itanya tentang persiapan pengganti Greysia Polii menghadapi Olimpiade 2024 di Paris, Eng Hian menegaskan bahwa dia tidak mau terlampau muluk. Walaupun ada sejumlah pebulutangkis putri potensial yang bisa di orbitkan ke panggung internasional.
Target minimalnya adalah mengirim dua wakil sektor ganda putri ke turnamen multicabang paling akbar sejagat tersebut. Maklum, pada Olimpiade 2020 lalu, Indonesia hanya mampu memenuhi satu dari dua kuota sektor ganda putri. Nasib serupa di alami sektor ganda campuran dan tunggal putri. Hanya sektor ganda putra dan tunggal putra yang mengisi dua kuota secara maksimal.
Bonus
Atas kesuksesannya di sektor ganda putri, Eng Hian dan asisten pelatih ganda putri Chafidz Yusuf mendapat bonus masing-masing Rp 150 juta dan Rp 100 juta dari alma mater mereka, PB Djarum. Selain itu, keduanya juga menerima bonus TV LED Polytron senilai Rp 20 juta. Total, PB Djarum menggelontorkan bonus sebesar Rp 290 juta untuk kedua mantan anak didiknya.
Acara pemberian bonus itu juga di hadiri Presiden Direktur Djarum Foundation Victor Hartono dan Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Romisin.
Pada kesempatan itu Victor Hartono mengucapkan terima kasih kepada Eng Hian karena berhasil menyelamatkan muka Indonesiaa. Ia berhasil membawa anak asuhnya melanjutkan tradisi emas Olimpiade dari cabang bulutangkis. Setelah nomor ganda putra yang paling di andalkan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan The Daddies Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan terhenti di babak perempat final dan semifinal.
Ia juga mengapresiasi kerja keras Eng Hian dalam menggembleng Greysia dan Apriyani sehingga mampu mencetak prestasi membanggakan Indonesia.
Yoppi Rosimin juga bangga dan bersyukur karena banyak mantan pemain PB Djarum meraih kesuksesan dalam karir sebagai pelatih. Sebagaimana di capai Eng Hian dan Chafidz Yusuf. Bahkan tidak sedikit yang sukses sebagai pelatih di luar negeri.
“Keberhasilan sektor ganda putri Indonesia meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tentu tidak lepas dari peran Eng Hian dan Chafidz Yusuf sebagai pelatih. Pemberian penghargaan bagi keduanya ini adalah wujud syukur dan komitmen PB Djarum terhadap para pemain maupun alumninya yang menjadi pelatih dan mengantarkan bulutangkis Indonesia meraih kejayaan tingkat dunia,” ujar Yoppy